China Berhasil Membuat Teknologi Pembersih Sampah Luar Angkasa
Tahukah Anda bahwa hingga saat ini, sekitar 8.950 satelit telah diluncurkan ke orbit? Berdasarkan perkiraan terbaru, sekitar 5.000 satelit ini tetap berada di orbit meskipun faktanya mereka telah mencapai akhir masa pakainya dan tidak lagi berfungsi.
Diperkirakan dari banyaknya satelit di luar angkasa hanya sekitar 1.950 dari satelit tersebut yang tetap beroperasi, sedangkan sisanya menjadi puing-puing sampah antariksa. Satelit-satelit yang sekarang sudah tidak berfungsi ini bergabung dengan ribuan puing-puing, yang secara kolektif disebut sebagai "sampah luar angkasa" .
Dari permasalahan sampah luar angkasa ini, Akademi Teknologi Luar Angkasa yang bersal dari china mendapatkan solusi dari masalah sampah luar angkasa, dan berhasil melakukannya.
Ilmuwan China menerangkan bahwa mereka telah sukses menggunakan 'layar seret' guna mendorong roket Long March 2 yang baru saja diluncurkan meninggalkan orbit. Mereka juga mengatakan bahwa ini pertama kalinya mereka menguji coba teknik ini, dan juga memberitahu bahwa struktur berbentuk layang-layang efektif dalam upaya menghilangkan sampah luar angkasa.
Ini akan menjadi cara pembersihan sampah luar angkasa dengan biaya rendah. Mereka mengatakan bahwa teknologi ini mudah dalam pembuatannya dan efektif dalam pembersihan hampir seluruh jenis satelit. Bahan yang digunakan fleksibel dan ringan, bahan tersebut juga diletakkan didalam pesawat ruang angkasa yang nantinya dengan mudah dipergunakan dimasa mendatang dalam perjalanan ruang angkasa.
Di awal tahun ini, telah jatuh ke bulan sepotong roket luar angkasa China dari tahun 2014 yang menimbulkan banyak kritik dari negara-negara terkait penanganan masalah sampah antariksa China.