Memahami Fungsi Capacitive Voltage Transformer (CVT) Pada Transmisi Listrik

Capacitive Voltage Transformer  (CVT)

Capacitive Voltage Transformer  (CVT) adalah salah satu alat yang terdapat pada gardu induk dengan peranan penting terhadap transmisi listrik, CVT digunakan juga untuk alat proteksi pada transmisi tenaga listrik. Proteksi transmisi tenaga listrik adalah proteksi yang dipasang dalam peralatan-peralatan listrik dalam suatu transmisi tenaga listrik yang mana proses penyuplaian listrik ke konsumen berjalan dengan aman.

CVT (Capacitive Voltage Transformator)
Gambar CVT bay busbar 150kV

Capacitive Voltage Transformer  (CVT) untuk pembagi tegangan menggunakan pembagi kapasitif tegangan tinggi digunakan untuk menurunkan tegangan sekunder ke nilai standar itu sangat tidaj ekonomis. Oleh sebab itu, pembagi tegangan capasitif menggunakan suatu transformator magnetik. Tegangan yang diukur Vu dalam orde ratusan kV. Oleh karna itu pembagi tegangan kapasitor, tegangan pada C2 atau tegangan primer transformator penengah (V1) didapatkan dalam orde puluhan  kV, yang mana diantaranya 5,10,15, dan 20 kV. Selanjutnya pada transformator magnetik, tegangan diturunkan menjadi tegangan sekunder standar 100 atau 100√3.

Fungsi dari Capacitive Voltage Transformer  (CVT)

  • Mengubah jumlah tegangan sistem dari yang tinggi ke jumlah tegangan listrik yang lebih rendah sehingga dapat dipakai untuk perlengkapan proteksi danpengukuran yang lebih aman dan cermat.
  • Mengisolasi bagian primer yang mana memiliki tegangan yang sangat tinggi dengan perbedaan pada bagian sekunder yang memiliki tegangan rendah tetap dapat dipakai sebagai alat sistem proteksi dan pengukuran peralatan dibagian primer.
  • Sebagai standarisasi jumlah tegangan sekunder (100, 100/√3, 110/√3 dan 110 volt) untuk kebutuhan peralatan sisi sekunder.

Prinsip Kerja Capacitive Voltage Transformer  (CVT)


Pada Gardu Induk fungsi utama Capacitive Voltage Transformer  (CVT) adalah metering yang mana dengan artian membaca tegangan pada sisi primer(kV) yang besar setelah itu mentransformasikan menjadi tegangan yang kecil disisi sekunder dengan menggunakan ratio perbandingan sehingga dapat terbaca diruang kontrol. Transformasi ini dilakukan karna pada ruang kontrol belum mampu membaca tegangan dalam skala besar (kV), oleh sebab itu dibuatlah perbandingan ratio pada sis sekunder agar bisa terbaca oleh ruang kontrol. Pada umumnya ratio yang digunakan pada CVT adalah 150000/√3 : 100/√3, di mana 150000/√3 adalah bagian primer dan 100/√3 adalah bagian sekunder. Ratio ini biasanya tertulis pada nameplate  CVT.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url