Perawatan dan Perbaikan Setrika Listrik: Bikin Tahan Lama!

Pakaian berfungsi sebagai alat penutup tubuh kita serta berhubungan dengan etika dan estetika dalam berbusana. Agar penampilan kita ketika berbusana terlihat enak dipandang mata, pakaian yang akan dikenakan sebelumnya harus disetrika sehingga bersih dan rapi.

Perawatan dan Perbaikan Setrika Listrik


Setrika listrik adalah peralatan listrik rumah tangga yang digolongkan ke dalam peralatan pemanas berdaya rendah. Ada dua jenis dari setrika listrik yang sering digunakan, yaitu setrika listrik jinjing (portabel), dan setrika listrik besar (roll iron dan press iron). Setrika listrik portabel banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga, sedangkan setrika listrik yang besar seperti roll iron dan press iron banyak dipakai di hotel, rumah sakit, dan rumah tangga.

Prinsip kerja setrika listrik adalah mengubah energi listrik menjadi energi panas melalui elemen pemanas di mana panas yang dihasilkan dikumpulkan oleh besi pengumpul panas yang kemudian melalui gosokan diteruskan pada objek yang akan disetrika. pengumpul panas yang kemudian melalui gosokan diteruskan pada objek

1. Perawatan Setrika Listrik

Untuk merawat agar setrika listrik selalu berfungsi dengan baik tidak terlalu sulit. Sesuai dengan fungsinya, bagian yang perlu diperhatikan adalah alat setrika yang harus selalu terjaga kebersihannya. Biasanya jika selesai digunakan untuk menyeterika pakaian yang jenis kainnya mudah terbakar dan mengandung bahan sintetis, bulubulu kain terbakar, dan arangnya akan menempel berupa kerak pada alas setrika.

Cara membersihkannya adalah dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan bensin atau tiner. Jika sudah terlampau keras dan tebal dibersihkan dengan

pisau atau sekrap tipis. Bagian lain yang harus dipelihara adalah kabel penghubung, terminal, dan tusuk kontak. Selain itu, sebaiknya selalu diperiksa kondisi isolasi kabel dan terminal hubung dari tusuk kontak.

2. Bagian-bagian Setrika dan Cara Memperbaikinya

Perawatan dan Perbaikan Setrika Listrik

Pada setrika listrik terdapat bagian-bagian yang mudah rusak. Untuk itu, dalam penggunaan setrika listrik harus lebih memperhatikan bagian-bagian ini yang terdapat pada setrika listrik.

1. Bagian luar

a. Kabel steker, berfungsi mengalirkan arus listrik dari stopkontak menuju elemen pemanas. Kabel steker paling rentan rusak karena sering melilit sehingga kabel mudah putus. Cara mengujinya, yaitu dengan AVO meter(RX1 kilo Ohm). Ukur masing-masing kabel, bila jarum penunjuk pada AVO meter bergerak ke nol dan diam berarti kabel steker dalam keadaan baik, tapi bila jarum penunjuk pada AVO meter tidak bergerak maka kabel steker putus. Bila tidak ada AVO meter bisa menggunakan tespen.

b. Tumit setrika, berfungsi untuk memudahkan saat meletakkan setrika dalam keadaan panas pada posisi berdiri dengan bagian yang lancip menghadap ke atas. Ada juga merek setrika tertentu yang memodifi kasi bagian ini, sehingga berguna untuk melilitkan kabel.

c. Pegangan, digunakan untung memegang setrika saat digunakan.

d. Lampu indikator, lampu ini menyala menandakan setrika sedang dalam proses pemanasan dan akan mati bila panas setrika sudah sesuai dengan posisi knop pengatur suhu.

e. Tombol pengatur suhu, berfungsi untuk mengatur suhu setrika.

f. Plat pemanas, bagian telapak setrika 

2. Bagian dalam

a. Terminal, penyambung kabel dengan elemen setrika. Bagian ini mudah rusak yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik dari kabel steker ke elemen pemanas.

b. , berfungsi mengatur suhu setrika agar stabil sesuai tombol pengatur suhu, pada termostat terdapat dua buah plat logam (keping bimetal) yang saling berdekatan, bila suhu di sekitar logam naik/memanas, maka kedua plat ini saling menjauh tapi bila suhu di sekitarnya menurun maka kedua keping ini saling mendekat. Sifat inilah yang dimanfaatkan tombol pengatur suhu dengan memberi tekanan tertentu pada plat sehingga suhu setrika stabil dengan tenggang waktu tertentu sesuai dengan knop pengatur suhu.

c. Elemen panas, bagian ini akan memanas bila dialiri arus listrik. Untuk menguji apakah elemen rusak atau tidak, aturlah dengan AVO meter (RX1 kilo Ohm), bila jarum penunjuk di AVO meter bergerak ke kanan dan diam di sekitar 3 kilo Ohm maka elemen dalam keadaan baik tapi bila jarum penunjuk diam tidak bergerak maka elemen putus/rusak.

d. Pengaman otomatis (thermofuse), digunakan untuk pengaman yang fungsinya sama dengan sekering. Pengaman ini akan putus pada suhu panas yang melewati batas toleransi. Pengaman ini bila putus harus segera diganti karena bila tidak setrika tidak akan panas. Untuk menguji apakah pengaman rusak atau tidak, aturlah dengan AVO meter (RX1 kilo Ohm), bila jarum penunjuk di AVO meter bergerak ke kanan dan diam maka pengaman dalam keadaan baik tapi bila jarum penunjuk diam tidak bergerak maka pengaman putus/rusak. Pengaman/termofuse ini hanya terdapat pada merek-merek tertentu saja.

3. Membuka dan Mengganti Elemen Setrika Listrik 

- Membuka/ membongkar Elemen Setrika

  1.  Bukalah sekrup yang ada di bagian tumit (belakang) setrika, biasanya hanya satu sekrup. Kemudian tarik tumitnya sampai terlihat bagian terminal kabel (terdapat tiga bagian terminal tapi pada umumnya hanya dua yang dipakai sedangkan satu terminal yang jarang dipakai biasanya dihubungkan dengan kabel grounding). Bukalah dua buah baut terminalnya dan lepaskan kabelnya.
  2. Bukalah sekrup yang terdapat di sudut bagian dalam tumit setrika ini. Congkellah tombol pengatur suhu pakai obeng min setiap pinggirannya sedikit demi sedikit sampai terlepas. setelah tombol terlepas bukalah dua buah sekrup yang ada di bawahnya. Sekarang anda bisa mencabut gagang/ pegangan setrika dari badan setrika.
  3. Setelah gagang terlepas pisahkanlah badan setrika dari pelat pemanasnya dengan cara membuka semua sekrupnya maka akan terlihatlah bagian dalam setrika. “Di bagian dalam terdapat elemen setrika yang bentuknya mirip huruf “U”.

4. Memasang atau mengganti elemen setrika

  1. Pasanglah elemen yang baru ke tempat bekas elemen yang lama, kalau agak macet cobalah menekan pakai kayu sampai semua bagian elemen terpasang pas pada tempatnya.
  2. Sambungkan masing-masing ujung elemen ke terminal.
  3. Elemen harus terpasang pas dan menempel penuh pada tempatnya karena kalau ada bagian yang ngangkang/tidak menempel penuh maka panas setrika tidak akan sempurna dan mengakibatkan terbakarnya elemen setrika.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url