Mengenal SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)



Apa itu SUTET?

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah saluran transmisi listrik yang memiliki tegangan 275 kV hingga 800 kV. SUTET memiliki peran penting dalam sistem transmisi energi listrik, yaitu menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit ke pusat-pusat beban yang jaraknya jauh.


SUTET memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan saluran transmisi listrik lainnya, yaitu:

  • Kapasitas hantar listrik yang besar
  • Biaya pembangunan yang relatif lebih murah
  • Konstruksi yang mudah


SUTET umumnya dibangun dengan menggunakan konduktor aluminium atau baja aluminium yang diisolasi dengan bahan isolasi plastik. Konduktor ini dipasang pada tiang atau menara transmisi yang terbuat dari beton bertulang atau baja.


Pembangunan SUTET harus mengikuti standar keamanan yang ketat, karena saluran ini membawa listrik dengan tegangan yang tinggi. Standar keamanan ini meliputi jarak aman antara SUTET dengan bangunan dan pepohonan, serta penggunaan peralatan pelindung untuk pekerja yang terlibat dalam pembangunannya.


SUTET memiliki beberapa manfaat bagi masyarakat, yaitu:

  • Menjamin ketersediaan energi listrik yang cukup
  • Meningkatkan keandalan sistem kelistrikan
  • Mempermudah pemerataan pembangunan
  • Mengurangi rugi-rugi daya


SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) adalah infrastruktur utama dalam sistem transmisi listrik yang digunakan untuk menyalurkan energi dari pembangkit listrik ke berbagai wilayah. Sebagai menara transmisi, SUTET memiliki ukuran tiang yang jauh lebih besar dibandingkan dengan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi). Oleh karena itu, fondasi yang kokoh diperlukan untuk menahan beban serta mengurangi dampak guncangan akibat aktivitas tektonik seperti gempa bumi.


Komponen-Komponen SUTET

Berikut adalah komponen utama SUTET yang saling mendukung untuk memastikan kelancaran transmisi energi listrik:


1. Menara Transmisi Listrik

Menara transmisi adalah elemen kunci dari SUTET. Dibangun menggunakan struktur baja, menara ini berfungsi sebagai penyangga utama kabel listrik. Dengan tinggi rata-rata sekitar 50 meter, menara ini dirancang untuk memberikan jarak aman antara kabel bertegangan tinggi dengan permukaan tanah.


Sebagian besar menara SUTET di Indonesia menggunakan konstruksi Lattice Tower karena lebih efisien dalam perawatan jika dibandingkan dengan kabel bawah tanah. Agar memenuhi standar, menara ini harus mampu menahan berbagai gaya, seperti:


  • Gaya berat struktur menara.
  • Gaya tarik pada kawat penghantar.
  • Gaya tekan rentangan kabel.
  • Gaya angin yang dapat memengaruhi stabilitas menara.

2. Kabel Konduktor SUTET

Kabel konduktor berperan penting dalam mengalirkan energi listrik dari gardu induk PLN ke konsumen. Di Indonesia, jenis kabel yang paling umum digunakan adalah Aluminium Alloy Conductor Steel Reinforced (AACSR).


Material ini memiliki keunggulan, seperti:

  • Konduktivitas tinggi hingga 60%.
  • Kekuatan tarik yang tinggi, sehingga tahan terhadap patahan.
  • Ketahanan terhadap perubahan suhu, cuaca ekstrem, dan sinar matahari.

Selain itu, kabel ini dirancang untuk meminimalkan kehilangan daya saat proses transmisi, meskipun dalam kondisi aliran listrik besar. Hal ini penting untuk mengurangi risiko power sag, yaitu penurunan daya listrik yang dapat menyebabkan pemadaman listrik di suatu wilayah.


3. Bahan Isolator pada SUTET

Isolator adalah komponen penting dalam sistem transmisi listrik SUTET. Fungsinya adalah untuk mencegah aliran listrik dari kabel konduktor menjalar ke struktur menara.


Bahan isolator biasanya terbuat dari material polimer atau kaca yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Elektron valensi yang terikat kuat pada atomnya, sehingga efektif dalam menghambat aliran listrik.
  • Berfungsi sebagai penyangga kabel konduktor untuk memastikan kestabilan posisi.

4. Kawat Tanah (Earth Wire)

Kawat tanah atau ground wire adalah elemen perlindungan yang dipasang untuk melindungi sistem dari ancaman luar, seperti sambaran petir. Kawat ini dipasang di atas kawat fasa dengan sudut perlindungan tertentu untuk mengarahkan sambaran petir ke tanah.


Ketika petir menyambar, energi listriknya disalurkan melalui tension clamp pada menara menuju kawat jumper, yang kemudian mengalirkannya ke tanah. Dengan cara ini, risiko kebakaran akibat petir dapat diminimalkan.


5. Pentanahan Tower pada SUTET

Pentanahan tower berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari badan menara ke tanah. Komponen ini dibuat berdasarkan standar tertentu agar sistem transmisi tetap aman dan stabil.


Persyaratan utama untuk pentanahan adalah nilai resistansi yang kecil agar tidak terjadi tegangan tinggi yang dapat mengganggu sistem. Sebagai contoh:


  • Pada sistem dengan tegangan 70 kV, nilai resistansi maksimum adalah 5 Ohm.
  • Pada sistem dengan tegangan 150 kV, nilai resistansi maksimum adalah 10 Ohm.

Jenis pentanahan yang umum digunakan meliputi:


  • Electroda Bar: Rel logam yang ditanam vertikal di dalam tanah untuk meredam nilai tahanan.
  • Electroda Plat: Plat logam yang dipasang horizontal atau vertikal di dalam tanah untuk melindungi sistem dari sambaran petir.

Setiap komponen SUTET dirancang dan diintegrasikan untuk memastikan transmisi listrik berjalan dengan efisien, aman, dan andal. Dari menara transmisi hingga sistem pentanahan, semua bagian bekerja bersama untuk mendukung distribusi energi listrik ke seluruh penjuru negeri.


Pembangunan SUTET harus dilakukan dengan mengikuti standar keamanan yang berlaku. Standar keamanan ini bertujuan untuk melindungi pekerja yang membangun SUTET, masyarakat yang berada di sekitar SUTET, dan lingkungan.


Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), merupakan bagian dari prasarana energi listrik yang berfungsi menghubungkan sumber energi kepada penggunanya khususnya di  perkotaan. Infrastruktur ini akan mendukung sistem ekonomi dan sistem sosial (Grigg, 1998). SUTET dalam konteks pembangunan berkelanjutan sering dianggap sebagai pilar ekonomi dan sosial karena kemampuannya mendukung kegiatan tersebut sebagai infrastruktur yang strategis dan kritis.


Hal ini ditegaskan dalam undang-undang no. Keputusan Nomor 26 Tahun 2007 tentang Perencanaan Tata Ruang, dimana SUTET dianggap sebagai jaringan infrastruktur utama dan sistem utama yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (tafsir Pasal 20).


Bahaya Radiasi SUTET terhadap Kesehatan Manusia


Berdasarkan artikel berjudul "Sosialiasi Manfaat dan Bahaya Listrik SUTET/SUTT"  yang diterbitkan oleh malangkota.go.id, SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) berfungsi untuk mentransmisikan listrik bertegangan sangat tinggi. Karena potensi risikonya, pengawasan ketat dalam pembangunannya menjadi hal yang sangat penting. Salah satu kekhawatiran utama adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh SUTET, yang menurut berbagai penelitian dapat berdampak pada kesehatan manusia.


Radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh SUTET dengan tegangan sekitar 500 kV dapat memicu gejala hipersensitivitas elektromagnetik atau electrical sensitivity. Gejala ini meliputi rasa tidak nyaman, sakit kepala, dan kelelahan yang berkepanjangan.


Beberapa individu juga melaporkan ketidaknyamanan pada telinga, yang diduga disebabkan oleh paparan radiasi elektromagnetik. Selain itu, radiasi dari SUTET dapat menurunkan produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur. Akibatnya, seseorang bisa mengalami gangguan tidur yang berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.


Dengan memahami penertian, fungsi, dan peran masing-masing komponen serta bahaya dari SUTET, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai infrastruktur yang menjadi tulang punggung sistem kelistrikan ini.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url