Mengenal Mesin Las Listrik: Pengertian, Cara Kerja, Teknik, dan Tips Merawatnya
![]() |
Ilustrasi seseorang sedang melakukan pengelasan (Sumber: pixabay) |
Pengertian Mesin Las Listrik (Arc Welding Machine)
Mesin las listrik, atau arc welding, adalah salah satu jenis mesin las yang paling populer di dunia perlogaman. Ia bekerja dengan menciptakan busur listrik antara elektroda dan material yang akan dilas, menghasilkan suhu ekstrem yang mampu melelehkan logam dengan mudah. Ada beberapa variannya, seperti SMAW (Stick Welding) yang sederhana dan tangguh, GMAW (MIG Welding) yang cepat dan bersih, serta GTAW (TIG Welding) yang presisi untuk logam tipis seperti aluminium dan stainless steel.
Keunggulan mesin las listrik terletak pada fleksibilitasnya, yang mana bisa digunakan di lapangan maupun bengkel, dengan biaya operasional yang relatif murah. Namun, butuh keterampilan khusus untuk mengendalikan busur listrik agar hasil lasan rapi dan kuat. Jika Anda mencari mesin las yang "serba bisa", Ini jawabannya! Kelas Teknisi merekomendasikan tempat pembelian mesin las di Karya logistik atau dealer terpecaya.
Tiga Jenis Teknik Pengelasan Listrik
1. SMAW (Shielded Metal Arc Welding) / Stick Welding
SMAW atau yang akrab disebut Stick Welding adalah veteran di dunia pengelasan. Bayangkan mesin las ini seperti tentara tua yang tetap handal di segala medan. Baik di bengkel kotor, lapangan berdebu, bahkan di bawah hujan sekalipun! Cara kerjanya sederhana: listrik mengalir melalui elektroda berbahan flux yang mencair sekaligus menghasilkan gas pelindung. Hasilnya? Lasan kuat yang tahan terhadap karat dan kontaminasi udara.
Tapi jangan salah, meski terlihat "jadul", Stick Welding punya keunggulan yang tak tergantikan. Teknik ini tidak memerlukan gas tambahan, jadi lebih praktis untuk proyek outdoor. Selain itu, elektrodanya tersedia untuk berbagai jenis logam, mulai dari baja biasa hingga besi cor. Kekurangannya? Percikan lebih banyak, asap lebih tebal, dan butuh skill tinggi untuk hasil yang rapi. Jadi, kalau Anda butuh mesin las yang "tahan banting dan siap tempur", SMAW adalah jawabannya!
2. GMAW (Gas Metal Arc Welding) / MIG Welding
Jika Stick Welding itu tentara lapangan, maka MIG Welding adalah atlet lari estafet yang cepat, efisien, dan minim drama. Teknik ini menggunakan kawat las yang terus menyembur bersama gas pelindung (biasanya argon/CO₂), menghasilkan lasan bersih dengan sedikit percikan. Cocok untuk proyek yang butuh kecepatan, seperti produksi massal bodi mobil atau fabrikasi rangka baja.
Keunggulan utama MIG Welding? Mudah dipelajari pemula karena prosesnya semi-otomatis. Tinggal atur kecepatan kawat dan gas, lalu tinggal "semprot"! Namun, hati-hati dengan angin, gas pelindung bisa terbang terbawa angin, membuat lasan jadi berpori. Selain itu, biaya operasionalnya lebih tinggi karena butuh gas dan kawat khusus. Tapi jika Anda ingin "produktivitas tinggi dengan hasil halus", MIG Welding layak jadi pilihan utama!
3. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) / TIG Welding
Inilah Rolls-Royce-nya dunia las-mengelas yaitu TIG Welding! Teknik ini menggunakan elektroda tungsten yang tidak mencair, ditambah gas argon murni untuk perlindungan maksimal. Hasilnya? Lasan super rapi, tanpa terak, dan presisi tingkat nano. Sangat cocok untuk material eksotis seperti aluminium, titanium, atau stainless steel tipis. Bahan-bahan ini yang sering dipakai di industri pesawat atau perhiasan mewah.
Tapi jangan harap bisa menguasainya dalam semalam! TIG Welding butuh kontrol tangan yang sangat stabil, seperti memegang kuas melukis. Anda harus mengatur panas, filler rod, dan jarak elektroda secara manual. Prosesnya lambat, tapi hasilnya mempesona seperti karya seni. Kekurangannya? Biaya tinggi (argon murni mahal) dan tidak cocok untuk proyek kasar. Jadi, jika Anda mencari "kesempurnaan dalam setiap sambungan", TIG Welding adalah jawabannya!
Setiap teknik punya karakter unik, layaknya alat musik. Yang terpenting adalah memilih yang cocok dengan "ritme" pekerjaan Anda. Jadi, mana yang paling membuat Anda bersemangat?
![]() |
Ilustrasi seseorang sedang melakukan pengelasan pipa (Sumber: pixabay) |
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Las Listrik
Mesin las listrik memang serbaguna, tapi bukan berarti tanpa kelemahan. Kelebihannya termasuk harga relatif terjangkau, bisa digunakan di berbagai lokasi (asal ada listrik), dan tersedia dalam banyak varian (SMAW, MIG, TIG). Namun, kekurangannya adalah ketergantungan pada sumber daya listrik, jika tegangan tidak stabil, hasil las bisa tidak optimal. Selain itu, beberapa jenis (seperti stick welding) menghasilkan lebih banyak percikan dan asap dibanding metode lain.
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya, Anda bisa memilih mesin las listrik yang paling sesuai. Misalnya, jika butuh portabilitas, mesin las inverter bisa jadi pilihan. Tapi jika mengutamakan ketahanan, mesin las transformer konvensional lebih tahan banting. Jadi, sesuaikan dengan kebutuhan proyek Anda!
Baca Juga: Mengetahui 5 Jenis Pompa Air dan Fungsinya.
Perbandingan Mesin Las Listrik vs. Mesin Las Lainnya
"Manakah yang Lebih Unggul? Listrik, Gas, atau Laser?"
Di dunia pengelasan, tiga teknologi saling unjuk gigi: listrik, laser, dan gas. Mesin las listrik, seperti MIG dan TIG, sering menjadi andalan karena kemudahan penggunaannya. MIG welding, misalnya, sangat cepat untuk produksi massal, sementara TIG welding menawarkan presisi tinggi meski lebih lambat. Di sisi lain, laser welding memancarkan kecepatan dan akurasi tingkat dewa, tapi harganya bikin kantong berdecak. Lalu ada las gas yang sederhana, tak butuh listrik, tapi kurang bertenaga untuk logam tebal. Jadi, mana yang paling jago?
Bingung memilih mesin las terbaik? Pertimbangkan proyek Anda! Untuk bengkel rumahan atau reparasi cepat, mesin las listrik (khususnya MIG atau Stick) adalah pilihan praktis dan ekonomis. Tapi kalau Anda bergerak di industri otomotif atau aerospace, kombinasi laser welding (untuk kecepatan) dan TIG welding (untuk detail sempurna) bisa jadi duo tak terkalahkan. Las gas? Cocok untuk situasi darurat atau lokasi tanpa listrik, tapi jangan harap bisa mengelas baja tebal dengan efisien.
Pada akhirnya, tak ada mesin las yang sempurna untuk segala situasi. Listrik unggul di kepraktisan, laser di presisi dan kecepatan, sementara gas bisa diandalkan saat listrik tak ada. Jadi, sebelum memutuskan, tanyakan pada diri sendiri: sebesar apa proyek Anda? Material apa yang sering digunakan? Dan berapa budget yang siap dikeluarkan? Dengan pertimbangan matang, Anda pasti menemukan "soulmate" mesin las yang tepat!
![]() |
Ilustrasi seseorang sedang melakukan pengelasan pagar (Sumber: pixabay) |
Tips Merawat Mesin Las Listrik agar Awet
"Rawat dengan Baik, Umurnya Panjang, Kerja pun Lancar!"
Agar mesin las listrik tetap berkinerja optimal, lakukan perawatan rutin seperti membersihkan kotoran setelah pemakaian, memeriksa kabel yang rusak, dan menyimpan di tempat kering. Untuk mesin las inverter, hindari paparan debu berlebihan karena komponen elektroniknya sensitif.
Selain itu, gunakan aksesori original seperti ground clamp dan kawat las berkualitas. Jangan asal memilih consumables murahan karena bisa merusak mesin. Ingat, mesin las yang terawat tidak hanya tahan lama tapi juga menjamin keselamatan pengguna. Jadi, jangan malas merawat "si penyambung logam" ini!
Jika Anda punya pertanyaan seputar artikel yang kelasteknisi.com tulis atau butuh rekomendasi terkait mesin listrik, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui Instagram atau X, ya! Kami akan dengan senang hati membantu menjawab dan memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan mesin listrikmu.