Resistor: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya

Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika pasif dua terminal yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu. Resistor berfungsi untuk menghambat aliran arus listrik dalam suatu rangkaian. Semakin besar nilai resistansi, semakin besar pula hambatan yang diberikan terhadap aliran arus listrik.

 Resistor juga memiliki singkatan yaitu R dengan satuan Ω (Ohm). Sebutan Ohm di ambil dari penemunya yakni Georg Simon Ohm yang merupakan fisikawan Jerman. 

Resistor terbuat dari bahan atau material karbon dan keramik seperti tabung dan juga ada resistor yang terbuat dari kawat nikrom, kawat ini memiliki resistansi yang cukup tinggi serta tahan pada kuat arus. Semakin besar kapasitas resistor, maka semakin besar pula diameter tabung yang digunakan.

Fungsi Resistor

Resistor memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Menghambat aliran arus listrik

Fungsi utama resistor adalah untuk menghambat aliran arus listrik dalam suatu rangkaian. Hal ini dapat membantu untuk mengatur tegangan dan arus listrik yang mengalir pada komponen lain dalam rangkaian.

2. Membagi tegangan

Resistor dapat digunakan untuk membagi tegangan dalam suatu rangkaian. Hal ini dapat membantu untuk mendapatkan tegangan yang diinginkan pada suatu titik dalam rangkaian.

3. Mengubah sinyal

Resistor dapat digunakan untuk mengubah sinyal dalam suatu rangkaian. Contohnya, resistor dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.

4. Membatasi arus

Resistor dapat digunakan untuk membatasi arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Hal ini dapat membantu untuk melindungi komponen lain dalam rangkaian dari kerusakan akibat arus berlebih.


Rumus Resistor

Rumus dasar hambatan listrik adalah sebagai berikut:

R = V / I
Keterangan:

R = hambatan listrik (ohm)
V = tegangan listrik (volt)
I = kuat arus listrik (ampere)

Rumus ini menyatakan bahwa besar hambatan listrik berbanding terbalik dengan kuat arus listrik dan berbanding lurus dengan tegangan listrik.

Rumus hambatan resistor seri


Rumus hambatan resistor seri adalah sebagai berikut:

Rs = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
Keterangan:

Rs = hambatan pengganti seri (ohm)
R1, R2, R3, ..., Rn = hambatan masing-masing resistor (ohm)
Rumus ini menyatakan bahwa besar hambatan pengganti resistor seri sama dengan jumlah dari hambatan masing-masing resistor.

Rumus hambatan resistor paralel


Rumus hambatan resistor paralel adalah sebagai berikut:

1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ... + 1/Rn
Keterangan:

Rp = hambatan pengganti paralel (ohm)
R1, R2, R3, ..., Rn = hambatan masing-masing resistor (ohm)
Rumus ini menyatakan bahwa besar hambatan pengganti resistor paralel sama dengan kebalikan dari jumlah dari kebalikan hambatan masing-masing resistor.

Rumus daya resistor


Rumus daya resistor adalah sebagai berikut:

P = I^2 * R
Keterangan:

P = daya resistor (watt)
I = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan resistor (ohm)

Rumus ini menyatakan bahwa besar daya yang diserap oleh resistor sama dengan kuadrat kuat arus listrik dikalikan dengan hambatan resistor.

Selain rumus-rumus di atas, resistor juga dapat dihitung berdasarkan kode warna yang tertera pada fisik resistor. Kode warna resistor terdiri dari empat atau lima gelang warna yang masing-masing memiliki arti sebagai berikut:

  • Gelang pertama dan kedua: nilai hambatan resistor
  • Gelang ketiga: faktor pengali
  • Gelang keempat (opsional): toleransi resistor
  • Gelang kelima (opsional): kode tambahan

Untuk menghitung nilai hambatan resistor berdasarkan kode warna, dapat digunakan rumus berikut:

Nilai hambatan = (nilai gelang pertama * 10 + nilai gelang kedua) * faktor pengali
Misalnya, resistor dengan kode warna merah (2), merah (2), oranye (3), dan emas (5%). Nilai hambatan resistor tersebut adalah:

Nilai hambatan = (2 * 10 + 2) * 3 * 5%
= 22 * 15 * 0,05
= 13,2 Ω

Jenis-Jenis Resistor

Resistor diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.

1. Fixed Resistor atau Resistor Tetap

Fixed Resistor adalah salah satu jenis resistor yang memiliki nilai resistansi yang tetap. Nilai hambatan atau resistansi resistor, biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode angka. Berikut ini simbol dan bentuk Fixed Resistor.

2. Variable Resistor

Variable resistor yaitu salah satu jenis resistor yang memiliki nilai resistansi yang dapat berubah dan diatur sesuai keinginan. Variable resistor terbagi menjadi 3 yaitu Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.

Simbol dan bentuk dari Variabvle Resistor:

  1. Potensiometer
  2. Rheostat
  3. Preset Resistor


3. Thermistor

Thermistor merupakan salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh temperatur. Thermistor memiliki kepanjangan, yaitu thermal resistor. Thermistorada dua jenis, diantaranya yakni Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) dan Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient). Berikut ini simbol dan bentuk Thermistor.


4. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterima.

Baca: Silicon controlled rectifier (SCR), Pengertian, Cara Kerja, dan Karakteristik

Cara Mengukur Hambatan Resistor

1. Menggunakan Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan bernama Ohm meter. Alat ini tergabung dengan alat ukur lain, seperti ampermeter dan voltmeter. Sehingga biasa disebut "multimeter" atau AVO meter (Ampere - volt - Ohm meter).


Baca: Dioda: Pengertian, Fungsi, Simbol, dan Jenisnya

2. Melalui Perhitungan Manual

Perhitungan manual ini dengan menggunakan kode warna. Cara ini telah lama ditinggalkan oleh teknisi yang sekarang beralih menggunakan alat ukur, sehingga lebih cepat melakukan reparasi. Namun bagi anda bagi pemula yang ingin belajar atau untuk tugas sekolah, berikut ini penjelasan cara membaca kode warna pada resistor secara manual.

Cara mudah dalam menghafal nilai yang terdapat pada kode warna resistor yaitu dengan cara menghafal berdasarkan urutan pada tabelnya dengan singkatan "Hi Co Me O Ku, Hi Bi U A P" sehingga lebih mudah untuk diingat. Cara ini biasa dipakai oleh siswa pada jurusan Teknik Elektronika, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Audio Video, dan segala mata pelajaran yang berhubungan dengan elektronika.

Untuk menghitung nilai hambatan resistor berdasarkan kode warna, dapat digunakan rumus berikut:

Nilai hambatan = (nilai gelang pertama * 10 + nilai gelang kedua) * faktor pengali
Misalnya, resistor dengan kode warna merah (2), merah (2), oranye (3), dan emas (5%). Nilai hambatan resistor tersebut adalah:

Nilai hambatan = (2 * 10 + 2) * 3 * 5%
= 22 * 15 * 0,05
= 13,2 Ω

Contoh soal kode warna resistor dan jawabannya:

  1. Coklat, Merah, Merah, Emas = 1, 2, x100, 5% = 1200Ω 5%
  2. Perak, Hijau, Ungu, Merah = 10%, x1, 7, 2 = 27Ω 10%
  3. Biru, Abu Abu, Kuning, Emas = 6, 8, x10k, 5% = 680kΩ 5%
  4. Emas, Orange, Biru, Hijau = 5%, x10k, 6, 5 = 560kΩ 5%
  5. 3k3Ω 10% = 3, 3, x100, 10% = Orange, Orange, Merah, Perak
  6. 0,5Ω 1% = 5, 0, (x0,01), 1% = Hijau, Hitam, Perak, Cokelat
  7. 22k2 10% = 2, 2, 2, x100, 10% = Merah, Merah, Merah, Merah, Perak
  8. 27kΩ 5% = 2, 7, 1k, 5% = Merah, Ungu, Orange, Emas

Sumber referensi:

  • https://www.teknikelektro.com/2020/07/resistansi-adalah.html
  • https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/
  • https://teknikelektronika.com/cara-menghitung-nilai-resistor/
  • https://www.kelistrikanku.com/2016/02/nilai-Resistor.html
  • https://binus.ac.id/bandung/2022/11/berkenalan-dengan-tipe-tipe-resistor-membaca-kode-warna-resistor-dan-penggunaanya/

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url