Multimeter: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

Pengertian Multimeter

Kelas Teknisi - Multimeter adalah alat ukur serbaguna yang tak tergantikan bagi para teknisi, insinyur, dan bahkan penggemar elektronika. Alat ini bagaikan kunci yang membuka gerbang pemahaman tentang dunia elektronik, memungkinkan Anda untuk mengukur berbagai besaran listrik yang vital dalam troubleshooting, perakitan, dan desain rangkaian elektronik.



Jenis Multimeter


1. Multimeter Digital

Keunggulan:

  • Tampilan hasil pengukuran digital yang mudah dibaca dan akurat.
  • Beragam fungsi tambahan, seperti penyimpanan data, pengukuran frekuensi, dan kapasitansi.
  • Keamanan dan presisi yang lebih tinggi.

Kekurangan:

  • Harga umumnya lebih mahal dibandingkan multimeter analog.
  • Membutuhkan baterai untuk beroperasi.


2. Multimeter Analog


Keunggulan:

  • Lebih murah dan mudah digunakan.
  • Tidak memerlukan baterai.
  • Tampilan jarum penunjuk yang disukai beberapa pengguna karena lebih intuitif untuk pengukuran dinamis.

Kekurangan:

  • Hasil pengukuran kurang akurat dan presisi dibandingkan multimeter digital.
  • Rentan terhadap kerusakan fisik.
  • Kesulitan dalam membaca hasil pengukuran pada skala yang kecil.

Fungsi-Fungsi Multimeter


1. Mengukur Tegangan:

  • Tegangan AC: tegangan bolak-balik yang berubah secara sinusoidal, seperti tegangan listrik di rumah.
  • Tegangan DC: tegangan searah yang konstan, seperti tegangan baterai.
  • Berbagai rentang pengukuran: multimeter digital dan analog umumnya memiliki beberapa rentang pengukuran tegangan untuk mengakomodasi berbagai jenis rangkaian.

2. Mengukur Arus

  • Arus AC: arus bolak-balik yang berubah arah secara periodik.
  • Arus DC: arus searah yang mengalir dalam satu arah.
  • Pengukuran arus mA dan A: multimeter digital dan analog memiliki kemampuan untuk mengukur arus dalam miliampere (mA) dan ampere (A).

3. Mengukur Resistansi

  • Resistansi Ohm: hambatan aliran arus dalam suatu material.
  • Berbagai jenis resistansi: multimeter digital dan analog dapat mengukur berbagai jenis resistansi, seperti resistor, kabel, dan kumparan.
  • Pengukuran kontinuitas: fungsi khusus untuk memeriksa apakah ada jalur yang terhubung secara elektrik.

Fungsi Lainnya:

  • Kapasitansi: mengukur nilai kapasitor dalam Farad (F).
  • Frekuensi: mengukur frekuensi sinyal AC dalam Hertz (Hz).
  • Duty cycle: mengukur rasio waktu aktif dan waktu mati dalam sinyal PWM.
  • Suhu: beberapa multimeter dilengkapi dengan sensor untuk mengukur suhu.

Tips Memilih Multimeter


1. Pertimbangkan Kebutuhan Anda:

  • Jenis pengukuran: tegangan, arus, resistansi, dan fungsi lainnya yang Anda perlukan.
  • Tingkat presisi: pilih multimeter dengan tingkat presisi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • Fitur tambahan: pertimbangkan fitur tambahan seperti penyimpanan data, pengukuran frekuensi, dan kapasitansi.

2. Pilih Merek yang Terpercaya:

  • Sanwa, Fluke, Hioki, Uni-T, Victor: merek-merek ternama dengan reputasi yang baik dalam hal kualitas dan durabilitas.
  • Garansi dan layanan purna jual: pilih merek yang menawarkan garansi dan layanan purna jual yang memadai.

3. Perhatikan Harga:

  • Multimeter digital : Rp 100.000 - Rp 5.000.000
  • Multimeter analog : Rp 50.000 - Rp 1.000.000


Cara Menggunakan Multimeter


Multimeter, baik digital maupun analog, adalah alat ukur vital bagi siapa saja yang bekerja dengan elektronik. Namun,  menggunakannya secara tepat membutuhkan pemahaman dasar. Berikut panduan langkah-demi-langkah untuk menggunakan multimeter:


1. Persiapkan Multimeter

  • Baca manual: Selalu baca manual multimeter Anda untuk memahami fungsinya secara spesifik.
  • Pilih jenis multimeter: Sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Multimeter digital umumnya lebih mudah digunakan dan akurat, sementara multimeter analog lebih terjangkau.
  • Pilih fungsi ukur: Putar tombol selector ke fungsi yang Anda inginkan, seperti tegangan (voltmeter), arus (ampere), atau resistansi (ohmmeter).
  • Pilih rentang pengukuran: Setiap fungsi biasanya memiliki beberapa rentang pengukuran. Pilih rentang yang diperkirakan sesuai dengan besaran yang akan diukur. Memilih rentang yang salah dapat merusak multimeter atau menyebabkan hasil yang tidak akurat.


2. Hubungkan Multimeter

  • Probe merah (+) dan hitam (-): Kebanyakan multimeter memiliki dua probe, merah dan hitam. Probe merah umumnya untuk terminal positif dan probe hitam untuk terminal negatif. Namun, selalu periksa manual untuk memastikan.
  • Hubungkan probe ke rangkaian: Hubungkan probe ke titik-titik dalam rangkaian yang ingin Anda ukur. Pastikan tidak ada komponen lain yang bersentuhan dengan probe saat pengukuran.

3. Baca Hasil Pengukuran

  • Multimeter digital: Hasil pengukuran akan ditampilkan pada layar LCD.
  • Multimeter analog: Jarum penunjuk akan bergerak pada skala yang sesuai dengan rentang yang dipilih. Baca nilai yang ditunjuk jarum pada skala tersebut.

4. Keamanan

  • Ikuti petunjuk keselamatan: Selalu ikuti petunjuk keselamatan yang terdapat dalam manual multimeter.
  • Kategori tegangan dan arus: Gunakan multimeter yang sesuai dengan kategori tegangan dan arus yang akan diukur. Jangan pernah menggunakan multimeter yang tidak memiliki rating yang cukup untuk rangkaian yang sedang Anda periksa.
  • Hindari menyentuh probe: Hindari menyentuh probe saat sedang melakukan pengukuran, terutama pada rangkaian bertegangan tinggi.


Baca juga: Rangkaian Listrik: Pengertian, Rumus, Jenis, dan Contoh Soal


Tips Tambahan:

  • Multimeter analog vs digital: Multimeter digital umumnya lebih mudah dibaca dan memiliki akurasi lebih tinggi. Namun, multimeter analog terkadang lebih disukai untuk pengukuran dinamis karena jarum penunjuk dapat menunjukkan perubahan nilai dengan cepat.
  • Memeriksa kontinuitas: Fungsi kontinuitas berguna untuk mengecek apakah ada jalur yang terhubung secara elektrik antar dua titik.
  • Kalibrasi berkala: Untuk memastikan keakuratan, multimeter perlu dikalibrasi secara berkala sesuai dengan petunjuk pabrikan.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url