Mengenal Receiver, Cara Kerja, dan Contohnya

Receiver adalah perangkat penerima yang berperan penting dalam menerima data yang dikirimkan. Perangkat ini umumnya digunakan bersama dengan pengirim atau transceiver dalam konteks jaringan dan komunikasi.

 


Contohnya dapat ditemukan pada perangkat seperti televisi, radio, ponsel, dan lainnya. Receiver berfungsi sebagai alat untuk menangkap sinyal yang dikirimkan oleh transmitter, yang kemudian diterjemahkan kembali menjadi data yang dapat dimengerti.

 

Penggunaan receiver audio atau perangkat serupa sangatlah sederhana. Informasi yang dikirimkan oleh transmitter akan diuraikan oleh receiver melalui proses dekoding yang sederhana. Penggunaan contoh dari receiver ini banyak ditemui dalam situasi sehari-hari.

 

Memahami Konsep Receiver

 


Receiver atau sering disebut sebagai penerima, adalah sebuah perangkat yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menerima sinyal gelombang, seperti gelombang radio, dan mengubahnya menjadi informasi yang berguna. 


Perangkat receiver ini harus memiliki komponen yang berkualitas agar dapat menangkap sinyal dengan baik dan menginterpretasikan data yang dibawanya. Saat digunakan, misalnya dalam panggilan telepon, transmitter akan mengirimkan gelombang suara yang kemudian diterima oleh receiver. Kemudian receiver ini akan mengubah gelombang tersebut kembali menjadi suara yang dapat didengar.

 

Prinsipnya, jika ada pengirim pesan, pasti ada juga penerima pesan. Tanpa adanya receiver, komunikasi tidak dapat berhasil terjadi dengan baik karena pesan tidak dapat disampaikan dengan efektif. Receiver memiliki peran penting dalam memastikan pesan komunikasi dapat tersampaikan dengan baik.

 

Ada banyak aplikasi receiver yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yang paling umum adalah pada televisi. Receiver dalam televisi berfungsi untuk mengubah sinyal magnetik dan elektronik menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di layar.


Baca Juga :Mengetahui Perbedaan Sinyal Analog dan Digital.


Cara kerja Receiver

Berdasarkan proses pengolahan sinyal yang terjadi, receiver dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu Straight receiver dan Superheterodyne receiver. Berikut ini adalah penjelasan tentang masing-masing jenis receiver:

 

A. Straight Receiver (Penerima Radio Langsung)

 

Straight receiver menghasilkan proses demodulasi secara langsung tanpa melakukan proses mixing seperti yang terjadi pada Superheterodyne Receiver. Jenis receiver ini telah mulai kurang digunakan karena kurang selektif dan sensitif.

 

Berikut ini adalah bagian-bagian dan proses yang terjadi pada straight receiver:

 

1. Antena

Antena bertugas menangkap sinyal gelombang radio yang dikirim oleh transmitter.

 

2. RF Tuning

RF Tuning merupakan proses seleksi sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diproses ke tahap berikutnya. Proses ini melibatkan pencarian frekuensi resonansi yang sesuai dengan sinyal carrier yang membawa informasi yang diinginkan.

 

3. Deteksi / Demodulasi

Proses ini bertujuan untuk memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa (carrier).

 

4. Penguatan

Sinyal informasi yang telah dipisahkan dari carrier akan diperkuat pada tahap ini.

 

5. Pengubah Suara

Sinyal informasi yang telah diperkuat akan dikembalikan ke bentuk aslinya. Pengubah suara seperti speaker digunakan untuk mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh manusia.

 

B. Receiver Superheterodyne

 

Pada receiver superheterodyne, terjadi proses mixing yang mencampurkan dua sinyal untuk menghasilkan sinyal frekuensi yang lebih rendah, yaitu intermediate-frequency (IF). Dengan menggunakan sinyal IF yang lebih rendah, proses pengolahan sinyal menjadi lebih mudah. Berikut ini adalah bagian-bagian dan proses yang terjadi pada Receiver Superheterodyne:

 

1. Antena

Antena berfungsi untuk menangkap sinyal yang dikirim oleh transmitter.

 

2. RF Tuning

RF Tuning digunakan untuk menyeleksi sinyal yang mengandung informasi yang dibutuhkan.

 

3. Local Oscillator Heterodin

Local oscillator menghasilkan sinyal dengan frekuensi yang sama dengan IF sinyal yang digunakan pada receiver (biasanya sekitar 455kHz).

 

4. Mixer

Pada tahap ini, receiver mencampurkan sinyal yang dihasilkan oleh local oscillator dengan sinyal yang diterima oleh receiver untuk menghasilkan sinyal IF yang diinginkan.

 

5. Filter dan Penguat IF

Proses ini melibatkan penyaringan semua sinyal dengan frekuensi yang berbeda dengan frekuensi IF. Tujuannya adalah untuk menghilangkan sinyal-sinyal yang tidak diinginkan dan tidak membawa informasi yang relevan.

 

Terdapat juga Automatic Gain Control (AGC) pada proses ini yang berfungsi untuk secara otomatis menguatkan sinyal dengan tingkat penguatan yang sesuai.

 

6. Deteksi / Demodulasi

Pada tahap ini, sinyal informasi dipisahkan dari sinyal termodulasi menggunakan low pass filter.

 

7. Penguat Audio

Sinyal informasi yang telah dimodulasi akan diperkuat lebih lanjut pada tahap ini. Sebagai hasilnya, antara demodulator dan speaker, terdapat potensiometer yang dapat digunakan untuk mengatur volume.

 

8. Speaker

Speaker berfungsi untuk mengubah sinyal informasi menjadi gelombang suara yang dapat didengar dan dipahami oleh manusia.


Berbagai Contoh Receiver dalam Kehidupan Sehari-hari

Komunikasi memegang peran krusial dalam aktivitas sehari-hari. Namun, untuk memastikan pesan dapat disampaikan dengan efektif, penting untuk memiliki perangkat penerima audio dan sejenisnya. Berikut adalah beberapa jenisnya:

 

1. Televisi

Salah satu contoh utama receiver adalah televisi. Dalam televisi, perangkat ini berfungsi mengubah sinyal magnetik dan elektronik menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan. Gelombang televisi ditangkap oleh antena atau parabola di rumah, kemudian diubah menjadi gambar dan suara oleh IC di dalam televisi.

 

2. Radio

Radio merupakan contoh lain dari receiver yang umum digunakan. Radio mengubah sinyal gelombang radio menjadi sinyal audio yang dapat didengar. Sinyal radio ditangkap oleh antena radio dan diubah menjadi suara yang dapat didengarkan oleh pendengarnya.

 

3. Handy Talkie

Handy talkie adalah perangkat komunikasi dua arah yang memanfaatkan frekuensi sinyal radio. Handy talkie memerlukan penerima untuk menangkap sinyal radio, yang memungkinkan komunikasi dua arah dalam jarak tertentu.

 

4. Telepon

Telepon juga merupakan contoh receiver yang penting dalam komunikasi sehari-hari. Selain dapat menerima panggilan suara, telepon juga dapat digunakan untuk mengirim pesan teks dan suara. Fitur ini membuat telepon menjadi pilihan yang unggul dalam komunikasi jarak jauh.

 

5. Parabola



Parabola adalah perangkat penangkap sinyal televisi yang memerlukan receiver untuk mengubah sinyal LNB menjadi gambar visual. Penerima parabola dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti mpeg2, mpeg4, dan HD, yang menampilkan gambar visual berkualitas dari saluran televisi.

 

Kesimpulan

Receiver adalah komponen penting dalam proses pengiriman data. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai contoh penerima seperti televisi, radio, telepon, handy talkie, dan parabola. Kehadiran receiver ini memastikan pesan dapat diterima dengan baik dalam berbagai aktivitas komunikasi.

Baca juga artikel Kelasteknisi.com lainnya Di sini.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url