Jenis-Jenis Mesin Las untuk Berbagai Kebutuhan
Kelas Teknisi | Buat rekan-rekan teknisi, tukang las, maupun pemula yang baru terjun ke dunia pengelasan, memilih mesin las yang tepat sering kali jadi tantangan tersendiri. Di lapangan, setiap jenis mesin las punya karakter berbeda, ada yang kuat untuk pekerjaan kasar, ada yang unggul dalam kerapian, dan ada pula yang dirancang khusus untuk produksi industri.
Berdasarkan pengalaman praktik di bengkel dan industri, pemahaman tentang jenis mesin las sangat menentukan kualitas hasil kerja. Karena itu, melalui artikel ini Kelas Teknisi akan mengulas beberapa jenis mesin las yang paling umum digunakan, mulai dari MMA, MIG, TIG, FCAW, hingga Spot Welding, lengkap dengan fungsi dan penerapannya di dunia nyata.
1. Mesin Las MMA (Manual Metal Arc)
|
| Mesin Las Listrik (Sumber: Niagamas Lestari Gemilang) |
Mesin las listrik atau biasa disebut MMA (Manual Metal Arc) adalah jenis yang paling umum digunakan, terutama untuk pemula. Alat ini bekerja dengan menggunakan elektroda yang mencair saat dialiri listrik, kemudian membentuk sambungan saat dingin. Keunggulannya terletak pada kemudahan penggunaan dan harganya yang relatif terjangkau.
Selain itu, mesin las MMA tidak memerlukan gas pelindung, sehingga lebih praktis untuk pekerjaan outdoor. Namun, hasil lasnya cenderung kurang rapi dibanding jenis lain, sehingga lebih cocok untuk proyek kasar seperti perbaikan pagar atau rangka baja.
Mesin las MMA, atau yang sering disebut Stick Welding, merupakan jenis mesin las yang paling banyak ditemui di sekitar kita. Biasanya digunakan oleh:
- Tukang las pagar
- Tukang las di pinggir jalan
- Bengkel pembuatan konstruksi ringan
Mesin las ini menggunakan kawat las berbentuk stik seperti tusuk sate.
Kelebihan Mesin Las MMA
- Paling umum digunakan dan mudah ditemukan.
- Harga lebih terjangkau dibanding jenis lainnya.
- Cocok untuk mengelas besi, baja, hingga stainless tertentu.
- Bentuknya kecil dan portabel, mudah dibawa ke mana saja.
Jenis ini cocok untuk penggunaan umum, pekerjaan lapangan, hingga proyek rumahan.
2. Mesin Las MIG (Metal Inert Gas)
|
| Mesin Las MIG (Sumber: PT. Bumi Teknik Utama) |
Mesin las MIG merupakan jenis las yang menggunakan gas pelindung (shielding gas) saat proses pengelasan. Biasanya menggunakan gas CO₂, namun bisa juga tetap digunakan tanpa gas dengan memakai kawat las khusus (flux-cored wire).
Mesin las MIG/MAG sering digunakan di industri otomotif dan manufaktur karena kemampuannya mengelas logam tipis seperti aluminium dan stainless steel. Namun, biaya operasionalnya lebih tinggi karena membutuhkan gas dan perawatan ekstra.
Kelebihan Mesin Las MIG (Metal Inert Gas)
-
Hasil pengelasan rapi dan bersih.
-
Mudah digunakan, cukup tekan switch pada torch.
-
Dapat bekerja secara terus menerus, sehingga cocok untuk produksi masal.
-
Pengaturan hanya pada:
-
Kecepatan kawat (wire speed)
-
Debit gas
-
Setelan ampere
-
Mesin las MIG banyak digunakan untuk pekerjaan presisi dengan hasil rapi, seperti pengelasan bodi mobil dan furnitur logam.
3. Mesin Las TIG (Tungsten Inert Gas)
|
| Mesin Las TIG (Sumber: Niagamas Lestari Gemilang) |
Bagi yang mengutamakan kualitas dan keindahan hasil las, mesin las TIG (Tungsten Inert Gas) adalah jawabannya. Proses pengelasan ini menggunakan elektroda tungsten dan gas inert seperti argon, menghasilkan sambungan yang sangat halus dan kuat.
Material yang Bisa Dilas
-
Baja ringan
-
Aluminium
-
Stainless steel
-
Alloy
-
Kuningan
-
Magnesium
-
Logam tipis lainnya
Kelebihan Mesin Las TIG
-
Mampu mengelas material sangat tipis tanpa merusaknya.
-
Hasil pengelasan sangat bersih dan presisi.
-
Sering digunakan untuk pengerjaan stainless steel yang membutuhkan tampilan akhir rapi.
Jenis ini cocok untuk industri kuliner (peralatan stainless), otomotif, dekorasi logam, hingga fabrikasi presisi.
4. Mesin Las Flux-Cored Arc Welding (FCAW)
|
| Mesin Las FCAW (Sumber: Pengelasan.net) |
Mesin Las Busur Inti Fluks (FCAW) atau Flux-Cored Arc Welding merupakan metode pengelasan semi-otomatis yang memanfaatkan kawat elektroda berbentuk tabung berisi fluks sebagai logam pengisi. Pada proses ini, busur listrik dihasilkan untuk mencairkan logam induk dan kawat las, sementara perlindungan terhadap busur berasal dari fluks di dalam kawat atau dari kombinasi fluks dengan gas pelindung tambahan.
Prinsip Kerja
Dalam proses FCAW, arus listrik dialirkan secara terus-menerus melalui kawat elektroda yang digulung menuju area busur las. Panas dari busur listrik akan mencairkan ujung kawat elektroda serta logam dasar, sehingga terbentuk kolam las. Fluks yang terdapat di dalam kawat akan terurai saat terbakar dan menghasilkan gas pelindung serta terak, yang berfungsi melindungi kolam las dari pengaruh udara luar.
Jenis FCAW
Secara umum, FCAW terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
-
FCAW Self-Shielded (FCAW-S)Metode ini hanya mengandalkan fluks di dalam kawat sebagai pelindung, sehingga tidak membutuhkan gas pelindung eksternal. FCAW-S sangat sesuai digunakan di area terbuka karena lebih tahan terhadap hembusan angin, meskipun biasanya menghasilkan percikan las yang lebih banyak.
-
FCAW Gas-Shielded (FCAW-G)Jenis ini memanfaatkan perlindungan ganda berupa fluks internal dan gas pelindung eksternal, umumnya gas CO₂. Hasil pengelasan dengan metode ini lebih rapi dan bersih dengan percikan yang lebih sedikit, sehingga cocok untuk pekerjaan di dalam ruangan.
Keunggulan dan Aplikasi
FCAW banyak digunakan di sektor industri karena memiliki sejumlah kelebihan, antara lain:
-
Laju deposisi tinggi, sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih singkat.
-
Hasil las stabil dan konsisten, dengan potensi cacat yang relatif rendah.
-
Fleksibel dalam berbagai posisi pengelasan, tergantung jenis kawat yang digunakan.
-
Efektif untuk pekerjaan lapangan, khususnya tipe self-shielded.
Metode FCAW umumnya diterapkan pada pengelasan baja tahan karat, pembuatan dan perakitan pipa, serta berbagai proyek konstruksi berat dan industri manufaktur.
5. Mesin Las Spot Welding Machine
|
| Mesin Las Spot (Monotaro.id) |
.png)





Posting Komentar