Langkah Aman Mengajukan Perubahan Merek agar Terhindar dari Usulan Penolakan

Daftar Isi

Langkah Aman Mengajukan Perubahan Merek

Kelas Teknisi | Dalam dunia bisnis yang dinamis, perubahan identitas merek merupakan hal yang wajar. Entah karena ingin menyesuaikan tren, memperbarui citra, atau melakukan rebranding total, setiap pemilik usaha perlu memahami bahwa proses Perubahan merek bisnis bukan sekadar mengganti logo atau nama. Di balik itu, terdapat prosedur hukum yang harus diikuti dengan cermat agar merek tetap terlindungi dan tidak ditolak oleh pihak Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Banyak pengusaha baru yang mengira bahwa selama mereka pemilik merek lama, maka mengganti atau memperbaruinya bisa dilakukan kapan saja. Padahal, jika prosesnya tidak sesuai prosedur, hal ini bisa memicu Usulan penolakan merek dari DJKI. Untuk menghindari hal tersebut, memahami langkah-langkah aman dalam perubahan merek menjadi hal yang sangat penting.

Mengapa Perubahan Merek Bisnis Dibutuhkan?

Perubahan merek bukan hanya soal tampilan. Dalam konteks branding dan hukum, langkah ini bisa menjadi strategi bisnis besar. Misalnya, perusahaan yang awalnya berfokus pada produk lokal ingin memperluas pasar ke ranah internasional. Nama atau logo lama mungkin tidak lagi relevan dengan target audiens baru.

Selain itu, perubahan merek juga dibutuhkan ketika terjadi tumpang tindih atau kemiripan dengan merek lain. Dalam situasi seperti ini, daripada berisiko mendapat penolakan atau tuntutan hukum, lebih baik melakukan Perubahan merek bisnis secara resmi. Melalui proses legal ini, identitas baru akan mendapatkan perlindungan hukum penuh sesuai data yang tercatat di DJKI.

Langkah-Langkah Aman Mengajukan Perubahan Merek

Agar perubahan merek tidak berujung pada masalah hukum atau penolakan administratif, berikut beberapa langkah yang dapat kamu ikuti:

1. Lakukan Penelusuran Awal

Sebelum mengajukan perubahan, penting untuk melakukan pengecekan terhadap merek lain yang sudah terdaftar. Penelusuran ini bertujuan memastikan bahwa nama, logo, atau elemen desain baru tidak memiliki kemiripan dengan merek terdaftar sebelumnya. Langkah ini bisa menghindarkan kamu dari usulan penolakan merek karena alasan kesamaan atau potensi kebingungan publik.

2. Siapkan Dokumen yang Lengkap

Dokumen menjadi elemen penting dalam setiap pengajuan ke DJKI. Pastikan kamu sudah menyiapkan salinan sertifikat merek lama, surat permohonan perubahan, dan bukti pembayaran PNBP. Kelengkapan dokumen akan mempercepat proses pemeriksaan substantif dan meminimalkan risiko penolakan administratif.

3. Pastikan Alasan Perubahan Jelas

DJKI biasanya menilai alasan perubahan merek. Jika alasannya tidak kuat atau tidak sesuai ketentuan, bisa saja permohonanmu ditolak. Misalnya, jika perubahan dilakukan hanya untuk menghindari tuntutan merek lain tanpa dasar yang sah, maka DJKI berhak mengeluarkan usulan penolakan merek.

4. Gunakan Jasa Konsultan Profesional

Jika kamu tidak terbiasa dengan prosedur hukum kekayaan intelektual, sebaiknya gunakan jasa profesional seperti JasaMerek. Tim mereka berpengalaman membantu pemilik usaha mengurus Perubahan merek bisnis secara cepat dan legal, sekaligus mendampingi saat menghadapi tanggapan substantif dari DJKI.

Risiko Jika Perubahan Merek Tidak Dilakukan dengan Benar

Mengubah merek tanpa mengikuti prosedur resmi dapat menimbulkan berbagai konsekuensi hukum dan finansial. Salah satunya adalah kehilangan hak eksklusif atas merek tersebut. Ketika DJKI menemukan ketidaksesuaian, pengajuan bisa langsung ditolak atau bahkan masuk dalam daftar merek bermasalah.

Selain itu, jika terjadi penolakan resmi, kamu harus mengajukan tanggapan substantif. Proses ini membutuhkan waktu dan biaya tambahan. Bahkan, jika tanggapanmu tidak diterima, kamu harus mengulang pendaftaran dari awal. Artinya, bisnis bisa kehilangan momentum dan kepercayaan pasar.

Peran DJKI dalam Proses Perubahan dan Penolakan Merek

DJKI memiliki peran penting sebagai lembaga yang memverifikasi keabsahan setiap merek dagang di Indonesia. Ketika permohonan perubahan diajukan, mereka akan melakukan pemeriksaan administratif dan substantif. Di sinilah biasanya muncul usulan penolakan merek jika ditemukan kesamaan dengan merek lain atau adanya kekeliruan dalam dokumen.

Namun, bukan berarti usulan penolakan adalah akhir dari segalanya. Kamu masih memiliki hak untuk mengajukan tanggapan substantif. Dalam tahap ini, kamu dapat memberikan penjelasan dan bukti bahwa merekmu layak disetujui. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menyusun tanggapan yang baik atau melibatkan konsultan hukum yang berpengalaman.

Tips Agar Permohonan Perubahan Merek Disetujui

  1. Gunakan Nama dan Logo Unik – Hindari kesamaan visual atau fonetik dengan merek populer.
  2. Sertakan Alasan Bisnis yang Kuat – Misalnya karena ekspansi pasar, perubahan lini produk, atau pembaruan citra perusahaan.
  3. Pastikan Data Pendaftar Sama dengan Merek Lama – DJKI akan menolak jika ditemukan ketidaksesuaian data pemilik.
  4. Konsultasikan Sebelum Mengajukan – Langkah preventif ini jauh lebih efisien dibanding harus menanggapi penolakan di kemudian hari.

Solusi Jika Terjadi Usulan Penolakan Merek

Jika DJKI mengeluarkan usulan penolakan merek, jangan panik. Kamu memiliki waktu untuk mengajukan tanggapan substantif dalam periode yang telah ditentukan. Dalam tanggapan tersebut, kamu dapat menjelaskan alasan mengapa merekmu layak diterima, melampirkan bukti penggunaan, hingga memperkuat posisi hukum dengan argumen yang relevan.

Jika kamu tidak yakin bagaimana menyusun tanggapan yang tepat, kamu bisa meminta bantuan dari tim profesional di JasaMerek. Mereka dapat membantu dari sisi administrasi hingga penyusunan argumen hukum yang sesuai dengan standar DJKI. Dengan pendampingan yang tepat, peluang merekmu diterima menjadi jauh lebih besar.

Solusi Perubahan Merek Bisnis yang aman

Perubahan merek adalah strategi penting untuk menjaga relevansi dan daya saing bisnis di pasar yang terus berubah. Namun, agar langkah ini tidak menimbulkan masalah hukum, penting untuk memahami prosedur yang benar. Dengan mengikuti panduan Perubahan merek bisnis dan mempersiapkan dokumen sesuai ketentuan DJKI, kamu dapat menghindari risiko usulan penolakan merek yang bisa menghambat perkembangan brand.

Melalui pendekatan yang profesional dan terencana, proses perubahan merek tidak hanya menjadi aman secara hukum, tetapi juga dapat memperkuat posisi bisnismu di pasar. Jangan tunggu sampai merekmu ditolak — lindungi dan perbarui identitas bisnismu dengan langkah yang tepat sejak awal.


Randra Agustio Efryansah
Randra Agustio Efryansah Lulusan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, jurusan Teknik Elektro. Penulis artikel di bidang Instalasi Tenaga Listrik, Elektronika, dan Energi Terbarukan.

Posting Komentar