Memahami Nameplate Trafo Distribusi: “KTP”-nya Transformator

Daftar Isi

Nameplate Trafo Distribusi
Nameplate Trafo Distribusi

KelasTeknisi.com | Kembali lagi bersama kami. Kali ini kita akan membahas sesuatu yang sering banget kalian lihat di lapangan, tapi jarang benar-benar dipahami detailnya: nameplate trafo distribusi.

Yup, itu loh plat kecil yang menempel di badan trafo. Banyak angka, huruf, dan istilah teknis yang kadang bikin pusing. Tapi kalau kamu paham isi nameplate, kamu sebenarnya sedang membaca identitas lengkap dari sebuah trafo jadi ibarat KTP-nya transformator.

Di artikel ini, Kelas Teknisi akan membongkar satu per satu parameter yang ada di nameplate trafo distribusi, lengkap dengan contoh, analogi, dan penjelasan teknis yang mudah dipahami.

1. Sistem Tegangan dan Frekuensi

Pada nameplate biasanya langsung terlihat bahwa trafo bekerja pada:

Informasi ini memastikan bahwa trafo sesuai dengan standar jaringan PLN dan peralatan kelistrikan umum.

2. Kapasitas Trafo (kVA)

Di contoh nameplate yang kita bahas, tertulis:

  • Kapasitas: 2.500 kVA

KVA adalah daya semu, berbeda dengan watt (daya nyata). Trafo selalu menggunakan satuan VA / kVA.


3. Tegangan HV dan LV

Nameplate akan menampilkan dua sisi tegangan:

  • HV (High Voltage): 20 kV → sisi primer (jaringan transmisi)
  • LV (Low Voltage): 400/380 V → sisi sekunder (jaringan distribusi ke rumah)

Arus pada tiap sisi:

  • HV: 72,17 A
  • LV: 3.608,4 A

Kenapa beda?

Karena tegangan tinggi → arus kecil, tegangan rendah → arus besar.

Namun dayanya tetap sama. Ibarat air dalam galon: mau pakai sedotan kecil atau pipa besar, jumlah airnya tetap sama.

4. Impedansi (%Z)

Contoh nameplate: Z% = 7%

Artinya, trafo membutuhkan 7% dari tegangan nominal untuk mengalirkan arus nominal.

Yang paling penting, angka ini digunakan untuk menghitung arus hubung singkat (short circuit).

Contoh:

Arus nominal LV = 3.600 A

Arus hubung singkat = 3600 / 0.07 ≈ 51.500 A

Bayangkan 51 ribu ampere!

Karena itu, CB/MCCB/fuse harus punya breaking capacity yang sesuai.

5. Kelas Isolasi

Contoh: Insulation Class A

Kelas Isolasi Trafo / transformator

Material isolasinya antara lain:

  • kertas
  • kapas
  • kain + vernis
  • minyak

Kelas A punya batas suhu kerja sekitar 105°C.

6. Tegangan Impuls (Lightning Impulse Withstand)

Contoh: LI 125 kV / AC 50

Artinya:

  • Trafo mampu menahan lonjakan tegangan hingga 125 kV (sambaran petir) atau Nilai BIL (Basic Insulation Level: 125 kV)
  • AC 50 (Jenis pengujian dilakukan dengan tegangan bolak balik (AC) pada frekuensi 50 Hz
  • Sudah mengikuti standar pengujian keselamatan

Ibaratnya seperti helm SNI—dirancang tahan benturan besar.

Kode LI AC-3 maksudnya ini termasuk kategori penggunaan kontaktor untuk motor induksi (star/stop beban motor). Kontaktor dengan ranting AC-3 mampu menahan arus starting motor ( sekitar 6-7 kali arus nominal) dan mampu memutus arus pada saat motor running (arus nominal penuh).

7. Nomor Seri (Serial Number)

Setiap trafo punya nomor seri untuk identifikasi dan mengikuti standar tertentu seperti IEC atau standar Eropa lainnya.

8. Sistem Pendinginan: ONAN, ONAF, dan Variannya

Pada nameplate biasanya ada tulisan: ONAN

Artinya:

  • O = Oil
  • N = Natural circulation
  • A = Air
  • N = Natural cooling

Maksudnya minyak dan udara bergerak secara alami tanpa pompa atau kipas.

Jenis pendinginan lain:

  • ONAF – pakai kipas
  • OVAF – pakai pompa minyak + kipas
  • OFWF – pendingin air (dipakai trafo besar)

Semakin besar kapasitas trafo, semakin kompleks sistem pendinginannya.

9. Vector Group: Dyn5

Nah, ini yang sering bikin bingung.

  • D = Delta (primer) / HV =20 kV.
  • Y = Star (sekunder) / LV 400V
  • n = Netral sekunder ditarik keluar
  • 5 = Sudut pergeseran 150°

Cara gampang:

Bayangkan jarum jam. Jika primer ada di posisi jam 12, maka sekunder ada di jam 5. (1 jam = 30°)

Penting untuk sinkronisasi antar trafo.

10. Temperature Rise (Kenaikan Temperatur)

Contoh: 60/65°C

  • Beban normal → lilitan naik 60°C
  • Beban lebih (overload pendek) → naik 65°C

Jika suhu sekitar 40°C, lilitan bisa mencapai:

100–105°C, masih aman untuk isolasi kelas A.

Tapi kalau sering dipaksa lebih, isolasi cepat getas → umur trafo pendek.

11. Tap Changer (Posisi Tap)

Gambar Tap Trafo 5 Posisi

Contoh: ada 5 posisi tap.

Tujuannya untuk menyesuaikan tegangan sesuai kondisi jaringan.

Contoh tap 20 kV:

  • -2 = 19 kV
  • -1 = 19,5 kV
  • 0 = 20 kV
  • +1 = 20,5 kV
  • +2 = 21 kV

Kalau tegangan PLN drop → dinaikkan tap

Kalau tegangan terlalu tinggi → diturunkan tap

Catatan penting:

  • Jika tertulis Off-load Tap Changer, trafo harus dimatikan dulu untuk mengubah posisi.
  • Jika tertulis On-load Tap Changer, tap bisa diubah saat trafo beroperasi, tapi mekanismenya lebih kompleks.

Penutup

Itulah pembahasan lengkap mengenai nameplate trafo distribusi. Dengan memahami setiap parameternya, teknisi bisa:

✔ menentukan peralatan proteksi yang tepat

✔ memahami karakteristik kerja trafo

✔ memastikan sinkronisasi antar trafo

✔ menjaga keamanan dan keandalan sistem

Kalau teman-teman punya pengalaman atau catatan tambahan seputar trafo, silakan tinggalkan komentar.

Sampai jumpa di pembahasan teknis lainnya hanya di Kelasteknisi.com!

Randra Agustio Efryansah
Randra Agustio Efryansah Lulusan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, jurusan Teknik Elektro. Penulis artikel di bidang Instalasi Tenaga Listrik, Elektronika, dan Energi Terbarukan.

Posting Komentar