Pengertian Pemutus Tenaga (PMT)
Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB) adalah suatu peralatan
pada sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk memutuskan hubungan antara
sisi sumber tenaga listrik dan sisi beban yang dapat bekerja secara
otomatis ketika terjadi gangguan atau secara manual ketika dilakukan perawatan
atau perbaikan. Kerja otomatis pemutus tenaga ini disebabkan oleh rele
proteksi.
Pemutus tenaga sebagai alat proteksi bila ada gangguan, instruksi pembukaan
pemutus tenaga dilakukan oleh rele, di mana rele ketika merasakan gangguan
kemudian menginstruksikan kepada alat penggerak pemutus tenaga untuk membuka
pemutus tenaga sehingga sistem terlindungi.
Sebuah pemutus tenaga harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
1. Rating tegangan pemutus tenaga harus lebih besar daripada tegangan sistem
yang diamankannya.
2. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus
hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem
kehilangan kestabilan dan merusak pemutus daya itu sendiri.
3. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban maupun
terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus daya itu sendiri.
4. Harus tahan terhadap busur api.
5. Mempunyai jaminan kerja dan palayanan yang dapat dipercaya serta kehandalan
terhadap semua gangguan.
6. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara kontinu.
Proses Terjadinya Busur Api pada Pemutus Tenaga
Pada saat penghubungan atau pemutusan suatu rangkaian sistem tenaga listrik
maka akan timbul busur api, kenapa busur api bisa terjadi pada saat kontak PMT
dihubungkan atau diputus karna beda potensial diantara kontak akan memunculkan
medan elektrik diantara kontak tersebut.
Gambar Pembentukan busur api
Arus yang sebelumnya mengalir pada kontak akan memanaskan kontak dan
menghasilkan emisi thermis pada permukaan kontak. Sedangkan medan elektrik
menimbulkan emisi medan tinggi pada kontak katoda (K). Kedua emisi ini
menghasilkan elektron bebas yang sangat banyak dan bergerak menuju kontak
anoda (A).
Elektron-elektron ini membentur molekul netral media isolasi dikawasan
positif, benturan-benturan ini akan menimbulkan proses ionisasi. Dengan
demikian, jumlah elektron bebas yang menuju anoda akan semakin bertambah dan
muncul ion positif hasil ionisasi yang bergerak menuju katoda, perpindahan
elektron bebas ke anoda menimbulkan arus dan memanaskan kontak anoda.
Ion positif yang tiba di kontak katoda akan menimbulkan dua efek yang berbeda.
Jika kontak terbuat dari bahan yang titik leburnya tinggi, misalnya tungsten
atau karbon, maka ion positif akan akan menimbulkan pemanasan di katoda.
Akibatnya, emisi thermis semakin meningkat. Jika kontak terbuat dari bahan
yang titik leburnya rendah, misal tembaga, ion positif akan menimbulkan emisi
medan tinggi. Hasil emisi thermis ini dan emisi medan tinggi akan
melanggengkan proses ionisasi, sehingga perpindahan muatan antar kontak terus
berlangsung dan inilah yang disebut busur api.
Upaya yang dapat kitalakukan untuk memadamkan busur api tersebut dengan
melakukan cara-cara yang dapat menimbulkan prosesn deionisasi, diantarannya
sebagai berikut:
-
Meniupkan udara ke sela kontak, sehingga partikel-partikel hasil ionisasi
dijauhkan dari sela kontak.
-
Menyemburkan minyak isolasi kebusur api untuk memberi peluang yang lebih
besar bagi proses rekombinasi
-
Memotong busur api dengan tabir isolasi atau tabir logam, sehingga
memberikan peluang lebih besar bagi proses rekombinasi.
-
Membuat medium pemisa kontak dari gas elektronegatif, sehingga
elektron-elektron bebas tertangkap oleh molekul netral gas tersebut
Jika pengurangan partikel bermuatan karena proses deionisasi lebih banyak
daripada penambahan muatan karena proses ionisasi, maka busur api akan padam.
Ketika busur api padam, di sela kontak akan tetap ada terpaan medan elektrik.
Jika suatu saat terjadi terpaan medan elektrik yang lebih besar daripada
kekuatan dielektrik media isolasi kontak, maka busur api akan terjadi lagi.
Jenis-Jenis Pemutus Tenaga
Ketika kontak pemutus tenaga (PMT) dipisahkan, beda potensial di antara
kontak tersebut menimbulkan medan elektrik di antara kontak tersebut. Medan
elektrik ini akan menimbulkan ionisasi yang mengakibatkan terjadinya
perpindahan elektron bebas ke sisi beban sehingga muatan akan terus
berpindah ke sisi beban dan arus tetap mengalir.
Karena hal ini menimbulkan emisi thermis yang cukup besar, maka timbul busur
api (arc) di antara kontak PMT tersebut. Agar tidak mengganggu kestabilan
sistem, maka busur api (arc) tersebut harus segera dipadamkan.
Berdasarkan metode dalam pemadaman busur api tersebut, PMT dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu:
A. Pemutus Tenaga Udara (Air Circuit Breaker )
Pemutus tenaga udara menggunakan metode yang paling sederhana, yaitu
memperpanjang lintasan busur api (arc). Karena efek pemanjangan lintasan ini
diharapkan busur api dapat segera dipadamkan. Adapun beberapa bentuk
pemanjangan lintasan pada kontak PMT yang umum dikenal adalah sebagai
berikut :
Kontak Sela Tanduk
Pada PMT ini busur api dihilangkan dengan memperpanjang lintasan busur api
hingga ujung terjauh kontak. PMT jenis ini biasa digunakan pada instalasi
listrik AC dan DC tegangan rendah dengan arus pemutusan hingga ratusan
ampere.
Kontak Tabir Konduktor
Pada PMT ini, konduktor metal yang terletak di antara kontak memotong busur
api yang muncul sehingga hasil pemotongan busur api pada tiap tabir
mengalami pemanjangan lintasan dan pendinginan dan busur api dapat segera
dipadamkan. PMT jenis ini dapat digunakan hingga tegangan beberapa ribu volt
dan arus hingga beberapa ribu ampere.
Kontak Tabir Isolator
Pada PMT ini, tabir isolator yang terdapat di antara kontak membuat arc
terpaksa menelusuri permukaan tabir untuk bisa mencapai kontak. Pada PMT
jenis ini pemadaman arc terjadi karena efek pemanjangan lintasan,
pendinginan, dan peluang partikel bermuatan untuk mengadakan rekombinasi.
PMT jenis ini dapat digunakan hingga tegangan 10 kV dan arus hingga 50 kA.
B. Pemutus Tenaga Udara Hembus (Air Blast Circuit breaker)
Pemutus Tenaga Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker) adalah
pemutus tenaga dimana udara sebagai medium dalam pemadaman busur api. pada
pemutusan busur ini udara bertekanan tinggi tiup dengan kecepatan supersonik
melintasi busur api.
Sehingga pada saat kontak terbuka maka dengan cepat Air Blast mengeluarkan
udara bertekanan, mendinginkan busur dan menyapu busur api, sehingga dapat
memadamkan busur api dan memutuskan aliran arus, Udara bertekanan itu
disimpan dalam sebuah tangki dan diisi oleh sebuaah kompresor, pemutus
tenaga bertekanan dengan daya besar dapat membuka arus-arus hubung singkat
sebesar 40 kA.
Pada tegangan saluran 500 kV kebisingan terjadi pada pemutusan tenaga
tersebut, pelepasan udara itu begitu nyaring sehingga lebih menyerupai
ledakan yang dasyat, bilamana Gardu Induk (GI) terletak dekat daerah
pemukiman perlu di atur agar kebisingan itu di kurangi.
Karena memiliki ukuran yang cukup kecil, maka PMT jenis ini lebih dipilih
daripada PMT minyak untuk dipergunakan pada wilayah yang menyediakan tempat
yang tidak terlalu besar. Pemutus tenaga ini menggunakan udara sebagai
pemutus busur api dengan menghembuskan udara ke ruang pemutus. Pemutus
tenaga ini disebut Pemutus Tenaga Udara Hembus (Air Blast Circuit
Breaker).
C. Pemutus Tenaga Minyak (Oil Circuit breaker)
Pada pemutus tenaga minyak, ketika kontak terbuka, busur api (arc) akan
terjadi dengan media sekitar berupa minyak sehingga minyak menguap dan
menimbulkan gelembung gas yang menyelubungi arc di antara kontak. Gelembung
ini membuat minyak terdekomposisi sehingga menimbulkan gas hidrogen yang
menghambat arc.
Dengan adanya media minyak ini, diharapkan arc dapat segera dipadamkan.
Kelemahan dari penggunaan PMT minyak ini adalah karena minyak mudah
terbakar, kekentalan minyak menghambat pemisahan kontak, dan dimensi PMT
yang terlalu besar, karena alasan inilah PMT jenis ini jarang dipergunakan
untuk wilayah yang hanya menyediakan tempat yang tidak cukup besar.
D. Pemutus Tenaga Vakum (Vacuum Circuit breaker)
Pada pemutus tenaga vakum, kontak ditempatkan pada suatu bilik yang vakum.
Tidak boleh terjadi kebocoran sedikitpun pada bilik ini. PMT jenis ini
umumnya tidak menggunakan kontak yang bergerak secara mekanik seperti kontak
yang lain. Kontak mekanik akan menyebabkan pergeseran kontak yang
memungkinkan terjadinya kebocoran.
Untuk mencegah kebocoran tersebut maka digunakan logam fleksibel berbentuk
gelombang yang dapat diperpanjang dan diperpendek. Pada PMT vakum, pemadaman
arc dilakukan dengan memperpanjang lintasan serta menghilangkan molekul
udara yang dapat mengalami ionisasi.
Untuk saat ini PMT jenis ini mempunyai batas kerja hingga tegangan 38 kV
saja karena kendala dalam pemakaian logam fleksibel yang digunakan.
Pemakaian logam fleksibel menyebabkan jarak antar kontak ketika lepas tidak
terlalu jauh, sehingga tegangan kerja-nya pun tidak dapat terlalu tinggi.
Umumnya ukuran PMT jenis ini sedikit lebih kecil dari PMT udara tekan dan
PMT SF6.
Baca juga: Switchgear: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan
Komponennya
E. Pemutus Tenaga Gas SF6 (SF6 Circuit breaker)
Sakelar pemutus tenaga SF6 dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA
dan pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV. Media gas yang digunakan pada
tipe ini adalah gas SF6 (Sulphur hexafluoride).
Sifat gas SF6 murni adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan
tidak mudah terbakar. Pada suhu diatas 150º C, gas SF6 mempunyai sifat tidak
merusak metal, plastic dan bermacam bahan yang umumnya digunakan dalam
pemutus tenaga tegangan tinggi.
Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi
(2,35 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan
tekanan. Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan
dielektrik dengan cepat, tidak terjadi karbon selama terjadi busur api dan
tidak menimbulkan bunyi pada saat pemutus tenaga menutup atau membuka.
Pemutus tenaga SF6 (Gambar 4.23) mempunyai keuntungan bahwa ia tidak
terpengaruh oleh keadaan cuaca, tidak membahayakan manusia, hampir tidak
memerlukan pemeliharaan dan mudah dipasang dan daya isolasi bahan SF6 sangat
mudah dikontrol. Kerugiannya adalah lebih mahal dari minyak dan perlu
instalasi tambahan untuk SF6.
Sekian dan terimakasih, semoga bermanfaat.
Posting Komentar