Mengenal Lightning Arrester dalam Sistem Tenaga Listrik
Dengan meningkatnya permintaan energi listrik harus dibarengi dengan stabilitas yang semakin baik pula agar keselematan produksi dan konsumsi energi listrik dapat berjalan lancar dan aman. Jika terjadi gangguan maka akan mengakibatkan turunya kontinuitas pada proses penyaluran energi listrik.
Gangguan yang timbul pada jaringan penyaluran energi listrik dapat diakibarkan karna terjadinya sambaran petir ke kawat penghantar di saluran transmisi ataupun distribusi yang dapat merambat ke peralatan di gardu induk, besarnya sambaran menimbulkan gelombang berjalan yang mengakibarkan terjadinya over voltage.
Pengarus gelombang berjalan ini dapat mengakibatkan tegangan yang tinggi di lokasi-lokasi yang jauh dari arrester. Maka dari itu jarak yang diizinkan atara peralatan yang dilindungi dan arrester harus memperhatikan kecuraman dari gelombang surja yang timbul, tegangan kerja arester, sehingga perlindungan terhadap peralatan dapat bekerja secara optimal.
Apa itu Lightning Arrester?
Lightning arrester adalah alat pelindung yang digunakan pada sistem tenaga listrik terhadap gangguan surja petir (surge). Alat ini melindungi perangkat pada sistem tenaga listrik dari kemunculan lonjakan tegangan lebih dan mengalirkannya ke tanah.
Berdasarkan fungsinya itu lightning arrester harus dapat bekerja menahan tegangan sistem pada frekuensi 50 Hz terutama yang digunakan di Indonesia dalam waktu yang terbatas dan mengalirkan surja arus ke tanah tanpa merusak perangkat lightnign arrester itu sendiri.
Lightning Arrester juga bertugas peralatan dari gangguan internal seperti surja hubung. Arrester juga termasuk alat proteksi penting dalam kordinasi isolasi pada suatu sistem tenaga listrik.
Saat surja hubung timbul di gardu induk, maka arrester akan beroperasi melepaskan muatan listrik dan mengurangi tegangan yang melebihi normal yang menghantam peralatan dalam gardu induk. Lightning arrester beroperasi pada tegangan tertentu di atas tegangan yang bekerja sehingga berguna untuk membuang muatan listrik yang timbul karna surja petir dan berhenti bekerja pada tegangan yang diatur diatas tegangan operasi.
Bagian-bagian Lightning Arrester
![]() |
Gambar Penampang Arrester |
- Elektroda / terminal arus.
- Pegas penahan kontak.
- Sela percikan dg sistem.
- Pengatur tegangan.
- Tahanan katup.
- Elektroda / terminal tanah.
Prinsip Kerja Lightning Arrester
Pada kondisi normal, lightning arrester berposisi sebagai isolasi namun bila terjadi surja yang diakibatkan adanya sambaran petir maka lightning arrester akan berposisi sebagai konduktor yang berfungsi melewatkan aliran arus lebih ke tanah.
Setelah tegangan surja menghilang maka arrester harus kembali dengan cepat menjadi isolator sehingga PMT (Pemutus Tenaga) tidak sempat untuk memutus. Pada kondisi normal (tidak terkena sambaran petir), arus bocor di arrester tidak boleh melebihi 2 mA. Batas atas dan bawah dari tegangan percikan di setting oleh tegangan sistem maksimum dan tingakt isolasi dari alat yang diproteksi.
Jenis-Jenis Arrester
Ada 2 jenis arrester, yaitu Arrester ekspulsidan Arrester katup, yuk baca dibawah ini:
1. Arrester Ekspulsi
Arrester jenis ekspulsi ini di pakai pada sistem tenaga listrik yang beroperasi hingga tegangan 33 kV.
2. Arrester Katup
Berdasarkan dari sela perciknya, arrester jenis ini terdiri dari arrester sela pasif, arrester sela aktif, dan tanpa sela percik. Arrester sela pasif difungsikan pada jaringan distribusi saluran udara, arrester sela aktif difungsikan pada jaringgan SUTT (saluran udara tegangan tinggi) dan titik pusat jaringan distribusi. Sedangkan arrester tanpa sela difungsikan disemua tingkat tegangan.
Demikianlah artikel bertemakan Lighting Arrester dari Kelas Teknisi, semoga bermanfaat!
Baca juga artikel menarik lainnya:
1. Mengenal Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB).
2. Keuntungan Menggunakan Sistem Proteksi Listrik.
3. Pengertian dan Macam-Macam Circuit Breaker.
Posting Komentar