Implementasi PLC dalam Sistem Otomasi Industri

Artikel ini akan menjelaskan mengenai bagaimana PLC dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional dalam sistem otomasi industri, serta memberikan contoh aplikasi PLC dalam berbagai industri.

Pengimplementasian PLC dalam industri sangat banyak, salah satunya adalah dalam industri otomotif. Saat ini, pabrik mobil atau motor tidak lagi memakai tangan manusia dalam mengerjakan sebuah proyek mobil, melainkan dengan PLC. Dengan memprogram PLC sesuai kebutuhan, sistem yang dimasukkan akan terprogram dan komponen-komponen serta mesin akan bekerja secara otomatis dengan presisi dan teratur.

Dalam artikel ini juga kelasteknisi bahas beberapa contoh aplikasi PLC di Industri untuk mendukung sistem otomasi, berikut beberapa proses produksinya:

1. Industri Otomotif

Pemantauan mesin produksi

Sistem memantau setiap lokasi suku cadang/komponen, mendeteksi suku cadang yang rusak, pergerakan suku cadang untuk produksi, menghitung waktu siklus peralatan, dan mengontrol akurasi. Data statistik tersedia bagi operator untuk memudahkan analisis, serta untuk mengontrol proses produksi.

Inspeksi produksi komponen

PLC memfasilitasi analisis di lini produksi. Sistem ini secara signifikan mengurangi risiko kesalahan manusia dengan memberikan hasil yang lebih akurat dan pengukuran yang presisi. Misalnya pada saat pengujian komponen Turbo pada mesin kendaraan modern, variabel yang terukur pada sistem meliputi besaran tekanan dalam psi/bar, kapasitas aliran, RPM, serta aliran bahan bakar, material dan volume udara dingin. 

Pemeriksaan kualitas

Sistem PLC mengontrol dan memastikan bahwa suku cadang diproduksi sesuai spesifikasi dengan pengukuran detail yang tepat. Mulai dari inspeksi dimensi, inspeksi material, inspeksi bentuk, pengujian kompatibilitas dan kebutuhan lainnya dengan menggunakan berbagai jenis sensor sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Pantau mesin pembakaran internal

PLC memperoleh data yang direkam dari sensor yang terletak di mesin pembakaran internal. Pengukuran yang dilakukan meliputi temperatur air, temperatur oli, putaran mesin, torsi, temperatur gas buang, tekanan oli, tekanan manifold dan waktu. Hal ini penting bagi pelaku industri untuk menentukan analisis terkait efisiensi bahan bakar, tenaga kuda, dan metrik lainnya selama produksi kendaraan. 

2. Industri Karet

PLC digunakan dalam sistem pembuatan ban karet, mengontrol urutan proses dari karet mentah hingga ban jadi. Sistem yang dapat dikontrol dan dipantau ini melibatkan pencetakan pola tapak, membuat profil ukuran ban, mengembos permukaan ban, dan menguji daya tahan dengan camcorder dan pengukur tekanan. 

Tentunya semua metode tersebut menggunakan jenis sensor tergantung kebutuhan, misalnya dalam hal pengujian keawetan ban, sensor tekanan digunakan pada mesin hidrolik tekanan tinggi ini. Aplikasi PLC ini sangat mengurangi upaya yang diperlukan untuk membuat produk, serta risiko kesalahan yang terjadi selama proses produksi.

3. Industri Pulp and Paper

Pulp batch blending

PLC mengontrol operasi pencampuran bahan pembuatan kertas secara berurutan, dimulai dengan proses pengukuran bahan, menjalankan metode pencampuran melalui program yang telah ditetapkan, dan menyetel produk jadi pada suhu tertentu untuk pengeringan. Sistem ini memungkinkan operator untuk mengontrol setiap proses dan material yang digunakan, serta memudahkan perhitungan material dan kuantitas produksi.

Persiapan batch untuk pemrosesan kertas

Penggunaan PLC di sini meliputi pengendalian sistem penyiapan bahan untuk produksi kertas. Resep untuk setiap tangki batch dipilih dan disesuaikan melalui input operator. PLC dapat mengontrol logika untuk menambahkan bahan kimia berdasarkan pengukuran level tangki. Selain itu, PLC juga dapat memberikan laporan penggunaan dan seluruh proses produksi untuk dianalisis lebih lanjut oleh operator dan manajer. 

Paper Mill Digester

PLC mengontrol proses pengadukanSistem menghitung dan mengontrol jumlah chip berdasarkan kepadatan dan volume digester. Metode yang dibutuhkan kemudian dihitung dengan ketersediaan bahan kemudian ditambahkan urutannya. PLC menurunkan atau mempertahankan suhu pencampuran hingga proses selesai. Suhu merupakan faktor penting dalam hal ini, dimana peran sensor suhu berkaitan dengan sistem komputer PLC yang menyertainya.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, implementasi PLC dalam sistem otomasi industri dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional dengan cara yang efektif. PLC dapat digunakan untuk menjalankan tugas-tugas otomatis dalam industri seperti pengendalian proses produksi, pengukuran, dan monitoring. 

Namun, penting untuk diingat bahwa PLC hanyalah alat yang digunakan dalam sistem otomasi, dan dibutuhkan perencanaan yang matang dan pemeliharaan yang rutin untuk menjamin kinerja yang optimal dari sistem otomasi tersebut. Dengan demikian, implementasi PLC dalam sistem otomasi industri harus dilakukan dengan cara yang tepat dan dikelola dengan baik agar dapat memberikan hasil yang maksimal.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url