Alat Pendeteksi Kabel Putus: Pengertian, Jenis Tespen, dan Cara Menggunakannya
Hai sahabat Kelas Teknisi, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang alat pendeteksi kabel putus. Bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara mendeteksi kabel yang putus dan alat apa yang tepat untuk digunakan, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Dalam dunia teknik listrik, masalah kabel putus merupakan hal yang sering terjadi. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari keausan material, kerusakan fisik, kesalahan instalasi, hingga faktor eksternal seperti cuaca ekstrem atau gigitan hewan. Jika tidak segera dideteksi, kabel putus dapat menyebabkan gangguan sistem, bahkan risiko kebakaran listrik.
Untuk mencegah hal tersebut, penggunaan alat pendeteksi kabel putus sangat disarankan. Alat ini membantu teknisi mengidentifikasi posisi kerusakan pada kabel secara cepat dan akurat, sehingga perbaikan bisa dilakukan lebih efisien tanpa harus membongkar seluruh jalur instalasi.
Pengertian Tespen
Tespen adalah alat ukur sederhana yang digunakan untuk mendeteksi adanya arus atau tegangan listrik pada suatu penghantar. Beberapa jenis tespen modern bahkan dilengkapi fitur tambahan untuk melacak posisi kabel yang terputus maupun mengukur panjang kabel yang aktif.
Cara Menggunakan Tespen
![]() |
| Gambar Tespen dan Bagian-bagiannya |
- Ambil tespen dan pegang pada bagian gagang yang terisolasi.
- Sentuhkan ujung tespen ke penghantar atau titik yang akan diuji, sambil menekan bagian logam di ujung gagang dengan jari.
- Perhatikan lampu indikator pada tespen. Jika menyala, artinya terdapat tegangan listrik. Jika tidak, maka kabel tersebut tidak dialiri arus.
Fungsi Tespen
- Mengetahui ada atau tidaknya tegangan listrik pada suatu penghantar.
- Dapat digunakan untuk mengencangkan atau membuka sekrup kecil pada peralatan listrik.
- Mencegah sengatan listrik dengan memastikan area kerja bebas dari arus aktif.
Cara Kerja Tespen
Tespen bekerja dengan prinsip mendeteksi perbedaan potensial listrik. Saat ujung tespen menyentuh penghantar bertegangan dan bagian logam dipegang oleh pengguna, arus kecil akan mengalir melalui lampu indikator di dalam tespen. Cahaya yang muncul menjadi tanda bahwa penghantar tersebut dialiri listrik.
Jenis-Jenis Tespen
Secara umum, terdapat tiga jenis tespen yang banyak digunakan di lapangan, yaitu tespen biasa, tespen induksi, dan tespen digital. Masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri.
1. Tespen Biasa
Tespen biasa berbentuk seperti obeng minus dengan lampu indikator di dalamnya. Tespen jenis ini paling umum digunakan oleh teknisi listrik untuk memeriksa tegangan pada stop kontak atau kabel instalasi.

Gambar Tespen Biasa
2. Tespen Induksi
Tespen induksi bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dan biasanya dilengkapi dengan baterai internal. Saat didekatkan ke penghantar bertegangan, alat ini akan mengeluarkan bunyi alarm atau cahaya indikator tanpa perlu kontak langsung.

Gambar Tespen Induksi
3. Tespen Digital
Tespen digital merupakan versi modern dengan tampilan display LCD yang menampilkan nilai tegangan secara akurat (biasanya rentang 12V–220V AC/DC). Jenis ini cocok untuk teknisi profesional yang memerlukan pengukuran lebih presisi.

Gambar Tespen Digital
Keuntungan Menggunakan Alat Pendeteksi Kabel Putus
- Mencegah kerugian besar: Kabel rusak dapat segera diketahui sebelum menimbulkan gangguan sistem.
- Menghemat waktu dan biaya: Deteksi dini memungkinkan perbaikan cepat tanpa perlu membongkar seluruh jalur kabel.
- Meningkatkan efisiensi kerja: Kondisi kabel yang selalu terpantau membantu menjaga kinerja sistem listrik tetap optimal.
Baca juga: Alat-alat kelistrikan dan fungsinya
Semoga bermanfaat!

Posting Komentar