Instalasi Penunjang Pembangkit Tenaga Listrik


Pembangkit tenaga listrik merupakan fasilitas yang berfungsi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkitan ini bisa dilakukan melalui beberapa cara, seperti dengan bahan bakar fosil, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga angin (PLTB), dan lain-lain. 

Namun, hanya memiliki pembangkit listrik tidaklah cukup. Agar dapat beroperasi secara efisien dan aman, pembangkit tenaga listrik membutuhkan instalasi penunjang. Berikut ini adalah beberapa instalasi penunjang yang umumnya tersedia pada pembangkit tenaga listrik:


1. Sistem Kontrol dan Instrumentasi

Sistem kontrol adalah perangkat lunak dan perangkat keras yang mengatur dan mengendalikan berbagai aspek dalam proses pembangkitan listrik, seperti mengatur putaran generator atau mengontrol aliran bahan bakar. Contohnya, dalam pembangkit listrik tenaga air, sistem kontrol mengatur bukaan dan penutupan turbin untuk menghasilkan listrik sesuai kebutuhan.

Instrumentasi melibatkan perangkat untuk mengukur dan memantau kondisi operasional pembangkit, seperti suhu, tekanan, dan arus listrik. Contohnya, pengukur suhu digunakan untuk memantau suhu pendingin dalam sistem pembangkit listrik tenaga nuklir untuk mencegah kelebihan panas yang dapat merusak peralatan.


2. Transformator

Transformator atau trafo adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari satu tingkat ke tegangan yang sesuai untuk transmisi dan distribusi listrik. Contoh penerapannya adalah dalam distribusi listrik di kota-kota, di mana transformator menurunkan tegangan tinggi dari jaringan transmisi menjadi tegangan yang lebih rendah yang sesuai untuk digunakan oleh rumah tangga dan industri.


3. Peralatan Switchgear

Switchgear adalah perangkat yang digunakan untuk mengatur arus listrik dalam sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik. Ini meliputi sirkuit pemutus, penyambung, dan perangkat pengaman lainnya. Contohnya adalah penggunaan switchgear dalam gardu listrik untuk memutuskan aliran listrik saat terjadi gangguan atau korsleting untuk mencegah kerusakan pada peralatan atau kebakaran.


Baca: Lightning Arrester: Pengertian, Prinsip Kerja, Komponen, dan Gambar


4. Sistem Pendinginan

Sistem pendinginan penting untuk menjaga suhu optimal pada mesin atau peralatan dalam pembangkit listrik, terutama yang menggunakan proses pembakaran atau uap. Contohnya adalah pendingin air yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mendinginkan mesin dan komponen lainnya agar tidak terjadi overheating.


5. Sistem Pengolahan Limbah

Pembangkit tenaga listrik harus memiliki sistem pengolahan limbah yang efektif untuk memastikan limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan. Contohnya adalah penggunaan scrubber dalam pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mengurangi emisi gas buang yang berbahaya.


6. Pemadam Kebakaran

Instalasi pemadam kebakaran diperlukan untuk mengatasi potensi kebakaran dalam pembangkit listrik dan melindungi personel serta aset. Contoh penerapannya adalah pemasangan sprinkler dan alat pemadam api portabel di area pembangkit listrik.


7. Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan digunakan untuk memastikan semua bagian mesin beroperasi dengan lancar dan untuk mengurangi gesekan yang dapat menyebabkan kerusakan dini. Contohnya adalah penggunaan minyak pelumas dalam mesin pembangkit untuk melumasi dan mendinginkan bagian-bagian yang bergerak.


8. Gedung Kontrol Operasi

Gedung kontrol operasi merupakan pusat pengendalian dan pemantauan seluruh aktivitas dalam pembangkit tenaga listrik. Ini adalah tempat di mana operator memantau kondisi operasional, mengambil keputusan, dan mengendalikan sistem secara keseluruhan untuk memastikan kelancaran operasi.


Baca: Mengenal Sistem Tenaga Listrik: Dasar dan Fungsinya


Instalasi-instalasi tersebut harus dirancang, dioperasikan, dan dipelihara dengan tepat untuk menjamin kelangsungan produksi listrik yang efisien dan aman. Inspeksi dan perawatan berkala merupakan bagian penting dari pengelolaan infrastruktur ini untuk menghindari gangguan pada produksi dan distribusi listrik.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url