Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Surya - Dalam Artikel ini kita akan mengulik tentang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang mana pembangkit ini merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, dengan pambangunan PLTS kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Ayo disimak pembahasan dibawah ini.
Prinsip Kerja PLTS
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik berkategori energi
terbarukan yaitu tidak menggunakan bahan bakar fosil sebagai bahan bakar utamanya.
PLTS memanfaatkan sinar matahari sebagai bahan utama untuk membangkitkan energi
listrik
 |
Gambar Sistem Panel Surya |
Jika ditinjau dari jenisnya maka terdapat 2 jenis PLTS, yaitu:
1. Direct (langsung)
PLTS Direct merupakan PLTS yang langsung dapat menghasilkan energi dengan
mengonversi cahaya menjadi energi listrik menggunakan komponen semikonduktor
didalamnya. Sebuah modul panel surya biasanya disebut sebagai Photovoltaic atau
Solar Cell
Alur kerja dari PLTS Direct dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Panel surya menerima cahaya matahari dan membangkitkan tenaga listrik DC.
- Charge controller berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan yang dihasilkan
oleh panel surya kemudian digunakan untuk mengisi accu atau battery.
- Accu atau battery berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh
panel surya.
- Inverter berfungsi untuk mengubah tegangan searah menjadi bolak-balik dengan
spesifikasi tegangan tertentu.
2. Indirect (idak langsung)
PLTS Indirect merupakan PLTS yang menggunakan komponen bantu yaitu lensa atau
cermin untuk memfokuskan cahaya matahari menuju concentrator. Proses pembangkitan
energi listrik hampir sama dengan PLTU yaitu memanfaatkan uap air bertekanan untuk
memutar turbin. Apabila pada PLTU disebut boiler, di dalam PLTS disebut sebagai
concentrator.
 |
Gambar Concentrated Solar Panel |
Alur kerja dari PLTS Indirect dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Cermin atau lensa menerima cahaya matahari kemudian memantulkan cahaya
kepada reseptor.
- Concentrator menerima cahaya matahari yang kemudian memanaskan air di
dalam reseptor hingga menjadi uap bertekanan.
- Turbin menerima energi kinetik dari uap air kemudian mengubah energi tersebut
menjadi energi mekanik.
- Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
- Kondensor berfungsi untuk mendinginkan sisa uap air yang telah melewati turbin
hingga menjadi cair kembali kemudian air disirkulasikan kembali.
Efek Photovoltaic
Proses perubahan cahaya matahari menjadi energi listrik adalah menggunakan
prinsip efek photovoltaic. Efek photovoltaic pertama kali ditemukan oleh Henri Becquerel
di tahun 1839. Energi matahari atau cahaya matahari terdiri atas foton cahaya. ketika foton
tersebut mengenai permukaan sel photovoltaic, foton yang diserap oleh sel photovoltaic
kemudian membangkitkan energi listrik dengan bantuan semikonduktor tipe p dan n.
Struktur Panel Surya
1. Cover Glass
Komponen ini berfungsi sebagai pelindung sel panel photovoltaic, sehingga sel
photovoltaic tidak terkena kontak dari luar seperti debu, air, dan sebagainya.
Bahan yang digunakan dapat berupa kaca maupun acrylic yang berwarna
transparan.
2. Laminating (Perekat)
Komponen ini berfungsi untuk melekatkan pelindung dengan lapisan anti reflective
di bawahnya.
3. Antireflective (Pelapis Anti Reflektif)
Komponen ini berfungsi untuk mencegah sinar matahari memantul kembali setelah
mengenai permukaan panel. Sehingga sinar matahari secara efektif dapat terserap
oleh sel photovoltaic.
4. N-Type Semicondutor
Komponen ini merupakan jenis semikonduktor yang diberikan campuran bahan
lain seperti arsenik, fosfor dan antimoni.
5. P-Type Semiconductor
Komponen ini merupakan jenis semikonduktor yang diberikan campuran bahan
lain seperti galium, indium dan boron.
6. Back Contact
Komponen ini adalah komponen yang melindungi bagian belakang sel
photovoltaic. Umumnya komponen ini dibuat dari bahan yang cukup kuat seperti
plastik, PVC dan aluminium.
Bagian-bagian PLTS
1. Panel Surya
Saat ini tersedia berbagai macam jenis panel surya di pasaran. Pemilihan
beberapa jenis panel surya tersebut didasarkan oleh kebutuhan dari
pengguna. Berikut merupakan jenis-jenis panel surya yang tersedia dipasaran:
a. Monocrystaline Silicon
 |
Gambar Monocrystaline Silicon |
Panel surya jenis ini merupakan panel surya yang memiliki efisiensi paling
tinggi di kelasnya yaitu sebesar 15.1 %. Panel surya ini juga merupakan
panel surya yang paling umum digunakan.
b. Multicrystaline Silicon
 |
Gambar Panel Multicrystaline |
Panel surya jenis Multicrystaline memiliki efisiensi yang sedikit
lebih rendah dari panel surya Monocrystaline yaitu 14.9 %.
c. Ribbon Silicon
 |
Gambar Panel Ribbon Silicon |
Panel surya ini merupakan pengganti panel surya sebelumnya
yang berjenis polycrystaline. Panel surya jenis ini memiliki efisiensi
13 hingga 14%.
d. Amorphous Silicon
 |
Gambar Amorphous Silicon |
Panel surya jenis ini memiliki tingkat efisiensi yang rendah 4 – 6%.
Namun teknologi dari panel surya ini merupakan yang paling ramah
lingkungan karena tidak menggunakan cadmium atau asam.
2. Solar Charge Controller
Komponen ini berfungsi sebagai kontrol arus dan tegangan yang akan di
alirkan menuju baterai. Tegangan yang dihasilkan oleh panel surya adalah
fluktuatif bergantung kepada intensitas cahaya yang mengenai permukaan
panel surya sehingga diperlukan komponen ini untuk menjaga kestabilan
tegangan dan arus yang dihasilkan panel surya.
3. Battery
Komponen ini digunakan sebagai penyimpan energi listrik yang dihasilkan
oleh panel surya. Panel surya tidak dapat menghasilkan energi listrik pada
malam hari, oleh karena itu diperlukan battery atau akumulator sebagai alat
untuk menyimpan energi listrik.
4. Inverter
Inverter berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang dihasilkan oleh
panel surya menjadi tegangan AC sehingga dapat dipergunakan untuk
mensuplai peralatan yang ada pada rumah tangga. Lebih dalam tentang bagian-bagian plts
disini.