PLTU: Pahlawan Energi atau Ancaman Tersembunyi?


Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga UapDi tengah kebutuhan energi yang terus meningkat, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hadir sebagai salah satu solusi energi yang andal. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang PLTU, mulai dari cara kerjanya, manfaatnya, hingga dampaknya terhadap lingkungan.

Apa itu PLTU? 

Pembangkit listrik tenaga uap adalah pembangkit listrik yang menggunakan energi kinetik dari uap air untuk menghasilkan energi listrik. PLTU menggunakan siklus Rankine di dalam proses operasinya. Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. PLTU memiliki 3 siklus konversi energi dalam operasinya, yaitu: 

  1. Konversi energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas dalam bentuk uap bertemperatur dan bertekanan tinggi. 
  2. Konversi energi panas menjadi energi mekanik untuk memutar generator. 
  3. Konversi energi mekanik menjadi energi listrik.

Cara Kerja PLTU

PLTU bekerja dengan siklus air tertutup (closed loop). Siklus tertutup adalah siklus air yang digunakan secara berulang-ulang. siklus kerja dari PLTU jika dideskripsikan adalah sebagai berikut:
  1. Air dimasukkan ke dalam boiler. 
  2. Campuran antara bahan bakar dan udara akan memanaskan air di dalam boiler hingga menjadi uap. 
  3. Uap yang dihasilkan oleh boiler masuk ke dalam sudu-sudu turbin kemudian memutar turbin. Turbin memiliki satu poros dengan generator, sehingga dengan berputarnya turbin maka generator sudah menghasilkan energi listrik. 
  4. Uap yang telah melewati turbin kemudian di dinginkan di dalam kondensator, tujuan untuk mendinginkan uap adalah agar uap berubah wujud kembali menjadi air. Proses kondensasi dibantu oleh aliran air baik dari cooling tower maupun air yang bisa didapatkan secara langsung dari lingkungan seperti laut.
  5. Setelah uap air berubah menjadi cair, air akan di sirkulasikan kembali ke dalam boiler dengan bantuan pompa air

Manfaat PLTU

PLTU memiliki beberapa manfaat, antara lain:
  • Kapasitas besar: PLTU dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah besar, menjadikannya pilihan ideal untuk memenuhi kebutuhan energi di area yang luas.
  • Efisien: PLTU memiliki tingkat efisiensi konversi energi yang tinggi dibandingkan dengan jenis pembangkit lainnya.
  • Keandalan: PLTU dapat beroperasi secara handal dan stabil, menjadikannya sumber energi yang terpercaya.
  • Fleksibilitas: PLTU dapat menggunakan berbagai jenis bahan bakar, memberikan fleksibilitas dalam operasinya.

Kekurangan PLTU

Meskipun memiliki manfaat, PLTU juga memiliki beberapa dampak, antara lain:

  • Emisi gas rumah kaca: Pembakaran bahan bakar di PLTU menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
  • Pencemaran udara: PLTU dapat menghasilkan polutan udara seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
  • Penggunaan air: PLTU membutuhkan banyak air untuk pendinginan, yang dapat berdampak pada ketersediaan air di wilayah sekitar.

Bagian-bagian PLTU


Sistem Pembangkit tenaga listrik tenaga uap memiliki beberapa komponen utama dan komponen pendukung, yaitu:

1. Boiler


Boiler atau penguap adalah sebuah alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan uap. Uap dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar seperti batu bara. Didalam boiler terdapat dua sistem diantaranya adalah sistem air dan sistem bahan bakar. Sistem air atau uap terdiri dari dua katup yaitu sistem air masuk (water-inlet) dan uap air keluar (steam-outlet). 

Sistem water-inlet mengatur jumlah komposisi air yang masuk kemudian steam outlet mengatur jumlah uap air yang keluar. Berikut ini adalah beberapa jenis boiler yang terdapat pada PLTU;

a. Fire Tube Boiler


Prinsip kerja dari fire tube boiler adalah memanfaatkan induksi thermal atau panas hasil pembakaran bahan bakar pada dinding boiler untuk menciptakan uap. Selain digunakan pada pembangkit, boiler jenis ini sering digunakan pada lokomotif uap.

b. Water Tube Boiler


Water tube boiler adalah jenis boiler yang menyirkulasikan air didalam tabung, air dipanaskan secara eksternal oleh pembakaran bahan bakar. Berbeda dengan fire tube boiler yang menyirkulasikan gas panas hasil pembakaran. 

c. Packaged Tube Boiler


Packaged tube boiler merupakan jenis boiler yang digunakan pada pembangkit energi listrik skala kecil. Ukuran jenis boiler ini memungkinkan boiler untuk dapat dipindahkan atau dipasang pada lokasi-lokasi yang kecil.

2. Turbin


Turbin uap merupakan komponen di dalam sistem PLTU yang mengubah energi panas menjadi energi gerak. Uap air yang sebelumnya telah dipanaskan oleh boiler menjadi bertekanan, tekanan itulah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. Turbin memiliki baling-baling yang di desain untuk dapat menerima tekanan uap air kemudian menghasilkan energi mekanik.


3. Kondensor


Kondensor berfungsi untuk mengkondensasi sisa uap air yang telah melewati turbin untuk diubah menjadi cair untuk disirkulasikan kembali ke dalam sistem. Kondensor dibantu oleh cairan pendingin dalam proses kerjanya seperti air, gas hidrogen dan lain sebagainya.

4. Generator


Generator adalah komponen yang membangkitkan energi listrik dengan mengubah energi mekanik. Generator yang digunakan dalam sistem pembangkit adalah generator arus bolak-balik dengan tegangan dan frekuensi yang disesuaikan di setiap negaranya. Sebagai contoh Jerman memiliki spesifikasi tegangan 220V/60 Hz. dan Indonesia memiliki spesifikasi tegangan 220V/50Hz.

5. Desalination Plant


Desalination Plant adalah komponen pendukung pembangkit listrik tenaga air, fungsi utama dari bagian ini adalah mengubah air laut menjadi air tawar menggunakan metode penyulingan. Hal ini ditujukan untuk menghilangkan sifat korosif dari air laut. Air hasil desalinasi kemudian digunakan sebagai air pendingin kondensor.

6. Demineralizer


Demineralizer berfungsi untuk menghilangkan kandungan mineral di dalam air. Sebagai fluida dalam sistem pembangkitan air disyaratkan untuk terbebas dari mineral seperti besi dan sebagainya. Air yang mengandung mineral memiliki tingkat konduktivitas yang tinggi sehingga berisiko menyebabkan kegagalan sistem kelistrikan maupun korosi di dalam sistem fluida.

7. Chlorination Plant


Unit ini berfungsi untuk menghasilkan senyawa kimia natrium hipochlorit (NaOCl) yang difungsikan untuk memanipulasi kesadaran mikroorganisme laut. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir risiko perkembangbiakan mikroorganisme di dalam saluran pipa.

8. Coal Handling Unit


Coal Handling Unit atau unit pengolahan batu bara adalah unit yang bertanggung jawab atas distribusi batu bara di dalam pembangkit tenaga listrik uap. Unit pengolahan batu bara bekerja mulai dari kedatangan batu bara, penghancuran batu bara dan feeding batu bara ke dalam boiler

9. Ash Handling Unit


Ash Handling Unit atau unit pengolahan abu merupakan unit yang bertanggung jawab atas sisa bahan bakar hasil dari pembakaran. Didalam ash handling unit terdapat komponen tambahan yaitu filter untuk memfiltrasi sisa abu pembakaran sehingga tidak mencemari lingkungan. 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url