MCB: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Dan Jenis

Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah perangkat instalasi listrik yang berfungsi sebagai pemutus suatu rangkaian listrik apabila terdapat gangguan berupa arus lebih atau over current. MCB akan bekerja jika terjadi over current atau arus yang melebihi dari batas normal yang telah ditetapkan pada MCB tersebut. 

Dengan hal ini dapat melindungi peralatan dari kerusakan dan kebakaran, Maka dari itu penggunaan MCB sangat penting pada instalasi listrik. Berikut merupakan bagian-bagian dari MCB, diantaranya:


Berikut ini nama-nama komponennya MCB pada gambar diatas:

  1. Cable Terminal
  2. Bi-Metal Termo Element
  3. Coil Assembly
  4. Din Rail Mounting
  5. Arc Chamber
  6. Contact
  7. Operating Handle

MCB pada umumnya memiliki kapasitas atau standar pengaman yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan teknisi listrik, mulai dari 2 A (Amper), 3 A, 4 A, 6 A, hingga 125 A. Bagi sahabat kelas teknisi yang ingin mengetahui kapasitas MCB yang tertera pada kWh meter dengan menggunakan rumus A x V.

Misalnya tegangan PLN 220 V dan MCB dirumah kita sebesar 4 A, berarti 4 A x 220 V yang menghasilkan daya maksimal 880 VA. Arus Nominal MCB umumnya adalah 6A, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan 125A. Berikut ini 2 model MCB: 


1. MCB 1 Fasa

MCB 1 Fasa dapat diartikan sebagai alat pemutus aliran listrik yang memiliki kutub tunggal, sehingga memungkinkan alat ini untuk memutus arus listrik hanya dengan satu tuas saja. Dengan begitu, listrik bisa lebih cepat diputus saat terjadi overload ataupun overheat.

Instalasi MCB 1 Fasa bisa ditemui dengan mudah di instalasi listrik rumah atau berbagai alat elektronik yang umum dipakai sehari-hari. Selain lebih sederhana, MCB ini juga memiliki instalasi yang mudah dan biaya yang cenderung lebih terjangkau.

2. MCB 3 Fasa

MCB 3 Fasa adalah alat pemutus aliran listrik yang memiliki 3 kutub yang berbeda, meskipun antara satu kutub dengan kutub lainnya berhubungan satu sama lain. 3 kutub ini dibutuhkan untuk kontrol listrik yang lebih baik, terutama bila muatan listrik yang diterima memiliki kapasitas yang berbeda.

Instalasi MCB 3 Fasa umumnya diterapkan di tempat-tempat yang membutuhkan listrik tegangan tinggi, seperti PLN, mall, gedung dan lain sebagainya. Setiap kutub ini akan mengatur listrik yang ada di bagian tertentu dan begitupun kutub yang lainnya.


Fungsi MCB Listrik

Bukan hanya simbolnya saja yang sederhana, melainkan Miniature Circuit Breaker juga memiliki fungsi yang sebenarnya sangatlah simpel. Fungsi MCB adalah sebagai berikut :

1. Sebagai Pemutus Arus Listrik

Fungsi utama dari MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah untuk memutus arus listrik yang masuk, dimana ia bisa menghentikan listrik secara otomatis agar listrik tidak mengalir lagi. Jadi alat elektronik akan mati bila tidak dialiri oleh listrik tersebut.

Hal ini biasa dijumpai di berbagai alat elektronik, seperti komputer, TV, AC, genset, atau alat elektronik biasa seperti lampu. Tak heran bila MCB merupakan alat sederhana yang sering digunakan dalam dunia elektronika.

2. Memproteksi Adanya Beban Lebih (Overload)

Semakin berkembangnya zaman kini, maka kegunaan MCB juga semakin berkembang. alat ini juga dapat digunakan untuk mencegah overload. Alat ini akan mendeteksi adanya overload dalam sebuah alat elektronik. Kemudian saat terjadi overload, maka MCB akan secara otomatis memutus arus listrik agar tidak terjadi hal yang tidak dinginkan.

Misalnya saja terjadi overheat pada alat elektronik ataupun terjadi kerusakan yang lebih parah lagi. Oleh karena itu MCB sering dipakai untuk alat elektronik dengan beban listrik yang besar, seperti pembangkit listrik, panel listrik, dan lain sebagainya.

3. Memproteksi Adanya Hubung Singkat (Korsleting)

Selain melindungi alat elektronik dari overheat atau overload, MCB juga berfungsi untuk memproteksi dari korsleting listrik (hubung singkat). Umumnya korsleting ini disebabkan oleh kegagalan alat elektronik dalam operasionalnya, seperti dua arus kabel berbeda yaitu fasa dan netral saling bertemu lalu membuat koneksi singkat yang menjadikan listrik tidak stabil.


Sehingga MCB akan mendeteksi secara langsung saat terdapat korsleting, kemudian akan memutus listrik secara otomatis. Hal ini dilakukan agar korsleting tidak menyebar luas ke bagian penting lainnya yang ada di sebuah alat elektronik.


Cara Kerja MCB

pengertian mcb
Cara kerja mcb listrik yaitu dengan menggunakan prinsip bimetal dalam melindungi dari short circuit ataupun arus lebih. Saat terjadi lonjakan arus, strip bimetal akan menekuk untuk membatasi busur. Lalu busur didinginkan oleh saluran busur, strip logam yang terisolasi. Defleksi strip bimetal menanggalkan kait yang mengakibatkan MCB mati. 

Hal ini membuat peralatan terlindungi dari arus lebih. Supaya arus dapat mengalir kembali, MCB harus dinyalakan secara manual. Pada kasus hubungan arus pendek, arus listrik dapat secara tiba tiba naik yang mengakibatkan terjadi perpindahan elektromagnetik dari plunger yang terkait dengan solenoid. Plunger menyentuh tuas trip sehingga mengaktifkan mekanisme pelepasan kait. Sehingga MCB menjadi terbuka.


Baca: Mengatasi Tegangan Listrik Rumah yang Naik Turun

Perbedaan MCB dan MCCB

MCB listrik mempunyai kapasitas dalam memproteksi terhadap gangguan arus lebih atau over current hanya sampai 63 Ampere. Sedangkan MCCB dapat memproteksi terhadap over current lebih besar yaitu hingga 1000 Ampere. 

MCB lebih cocok dalam melindungi perangkat elektronik dengan ranting arus yang kecil, sedangkan MCB dapat digunakan memproteksi terhadap alat-alat berat, seperti motor listrik atau alat yang memiliki kapasitas arus yang besar.


Baca: 16 Kerusakan Instalasi Listrik di Rumah dan Solusinya


Jenis-Jenis MCB

1. MCB Tipe B

MCB Tipe B merupakan tipe MCB yang akan mengalami trip jika arus beban lebih besar 3 sampai 5 kali dari arus maksimum yang tertera pada MCB (arus nominal MCB). MCB Tipe B ini umumnya digunakan pada instalasi listrik di perumahan ataupun di industri ringan.

2. MCB Tipe C

Berikutnya, MCB Tipe C adalah MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar 5 sampai 10 kali dari arus maksimum yang terdapat pada MCB (arus nominal MCB). MCB Tipe C ini biasanya digunakan pada Industri yang memerlukan arus yang lebih tinggi seperti pada motor-motor kecil dan lampu penerangan gedung.

3. MCB Tipe D

Sementara MCB Tipe D adalah tipe MCB yang akan mengalami trip jika arus beban lebih besar dari 10 hingga 25 kali dari arus maksimum yang tertulis atau ditetapkan pada MCB (arus nominal MCB). MCB Tipe D ini biasanya digunakan pada peralatan listrik yang menghasilkan lonjakan arus tinggi seperti Mesin Las, Mesin Sinar X (X-Ray), Mesin-mesin produksi, dan Motor-motor Besar lainnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url