Mengenal Rangkaian Star Delta Manual dan Otomatis
|
| Gambar Rangkaian Star Delta Otomatis |
Pengertian Rangkaian Star Delta
Rangkaian star delta atau yang sering disebut sebagai rangkaian bintang segitiga merupakan metode starting yang umum digunakan untuk mengoperasikan motor tiga fasa. Metode ini dipilih karena dapat menurunkan arus awal yang sangat besar ketika motor pertama kali dihidupkan.
Pada metode ini, motor terlebih dahulu disambungkan dalam konfigurasi Star untuk menurunkan tegangan per kumparan, sehingga arus inrush menjadi lebih kecil. Setelah motor mencapai kecepatan mendekati nominal, sambungan diubah ke Delta untuk menghasilkan torsi dan daya penuh.
Fungsi Utama Rangkaian Star Delta
Star delta memiliki fungsi utama, antara lain:
1. Mengurangi arus starting pada motor tiga fasa hingga sekitar 1/3 dari arus DOL.
2. Melindungi sistem dan peralatan listrik dari lonjakan arus berlebih.
3. Mengurangi beban pada jaringan listrik saat motor dinyalakan.
Cara Membaca Gambar Rangkaian Star–Delta Manual
|
| Rangkaian Star Delta Manual |
Gambar tersebut adalah rangkaian kontrol (control circuit) untuk mengoperasikan motor 3-phase dengan metode Star → Delta manual. Rangkaian ini bekerja menggunakan kontaktor K1 (Main), K2 (Star), dan K3 (Delta) serta tombol-tombol kontrol.
Mari kita uraikan komponennya dari atas ke bawah, kiri ke kanan.
1. Sumber Tegangan Kontrol
- +24V di bagian kiri atas → sumber tegangan kontrol DC.
- 0V di bagian bawah → ground / negatif.
2. Rangkaian Pengaman
Komponen pada jalur kiri:
Tambahan dari rangkaian teman-teman bisa menambahkan MCB ya sebagai pengaman arus lebih dengan kapasitas terbatas, teman-teman bisa menyesuaikan sesuai kebutuhan dilapangan. karna di gambar star delta manual ini saya tidak menambahkannya.
- EMF → Emergency Stop (NC). Fungsinya memutus semua rangkaian jika ditekan.
- TOR → Thermal Overload Relay (NC). Melindungi motor dari beban lebih.
- SO1 → Stop Button (NC). Jika ditekan, memutus rangkaian kontrol.
- S1 → Start Button (NO). Digunakan untuk menghidupkan rangkaian.
Semua komponen ini disusun seri untuk membentuk jalur kontrol utama.
3. Kontaktor K1 (MAIN CONTACTOR)
Begitu tombol Start ditekan, arus mengalir ke:
K1coil (kontaktor utama)- Lampu indikator
I1
Fungsi K1:
- Menyalurkan listrik ke motor
- Menghidupkan sistem Star dan Delta selanjutnya
Pada gambar, K1 memiliki kontak bantu (auxiliary contact) untuk “self-holding” agar tetap aktif meski tombol Start dilepas.
4. Kontaktor K2 (STAR)
Kontak K1 akan meneruskan arus ke jalur berikut:
K2coil (Star)- Indikator
I2
K2 menghubungkan motor dalam konfigurasi Star, biasanya digunakan untuk start awal dengan arus kecil.
Pada rangkaian manual, R1 adalah kontak bantu interlock agar K2 dan K3 tidak aktif bersamaan. Timer hanya digunakan pada star delta otomatis, bukan manual.
5. Kontaktor K3 (DELTA)
Setelah mode Star selesai (biasanya setelah beberapa detik):
- Tombol
S2ditekan (karena manual switch), - Mengaktifkan
K3coil (Delta), - Indikator
I3menyala.
K3 mengubah hubungan motor menjadi Delta, memberikan torsi penuh untuk operasi normal.
6. Interlock Mekanis & Listrik
Gambar menunjukkan beberapa kontak bantu bertanda R1 pada jalur K2 dan K3.
Fungsinya:
- Mencegah
K2(Star) danK3(Delta) aktif bersamaan, agar tidak short antar winding motor. - Membuat logika perpindahan Star → Delta.
Urutan Kerja Rangkaian
- Tekan Start S1E
- K1 aktif, motor mendapat suplai
- K2 (Star) aktif
- Perpindahan star → delta pada rangkaian manual tergantung feeling operator, bukan berdasarkan speed motor.
- Operator biasanya menunggu 5–10 detik, bukan “motor mendekati nominal dan,
- Operator tekan S2 (Delta)
- K2 mati, kemudian K3 (Delta) aktif
- Motor bekerja normal dengan torsi penuh
Rangkuman Simbol Penting
| Simbol | Komponen | Fungsi |
|---|---|---|
| EMF | Emergency Stop | Pengaman utama |
| TOR | Thermal Relay | Perlindungan beban lebih |
| SO1 | Stop | Memutus kontrol |
| S1E | Start | Menghidupkan rangkaian |
| K1 | Main Contactor | Menyalurkan arus utama |
| K2 | Star Contactor | Start awal |
| K3 | Delta Contactor | Operasi normal |
| I1–I3 | Lampu indikator | Status Main/Star/Delta |
Hubungan Star (Y) Delta (∆) Pada Motor Induksi 3 Phasa
Hubungan Star (Y) dan Delta (∆) pada motor induksi tiga fasa digunakan untuk menurunkan arus start yang tinggi. Berikut penjelasannya:
1. Hubungan Delta (Segitiga)
- Koneksi: Dalam konfigurasi Delta, pangkal dan ujung kumparan (U1–V2, V1–W2, W1–U2) dihubungkan membentuk segitiga.
- Karakteristik: Setiap kumparan menerima tegangan penuh (tegangan garis) sehingga motor menghasilkan torsi dan daya maksimum.
- Penggunaan: Digunakan setelah motor mencapai kecepatan mendekati nominal saat start.
2. Hubungan Star (Bintang)
- Koneksi: Ujung-ujung kumparan (U2–V2–W2) disatukan membentuk titik netral yang tidak disambungkan ke sumber.
- Karakteristik: Tegangan per kumparan menjadi 1/√3 dari tegangan garis sehingga arus start turun signifikan. Tegangan line tetap sama dan Yang turun hanya tegangan di lilitan stator.
- Penggunaan: Dipakai saat motor pertama kali dinyalakan untuk menurunkan arus inrush.
Komponen Rangkaian Motor Star Delta
1. MCB
MCB adalah perangkat pengaman dan pemutus arus otomatis untuk kondisi overload dan short circuit.
2. Push Button
Push button digunakan sebagai saklar kontrol dengan kontak NO atau NC.
3. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet bekerja dengan prinsip elektromagnetik untuk menghubungkan dan memutus rangkaian motor sesuai kondisi kontrol. (Pembahasan lebih dalam terkait Kontaktor Magnet di artikel berikut ini: Kontaktor Magnetik: Fungsi, Prinsip Kerja, Simbol, dan Bagian-Bagiannya)
4. Thermal Overload Relay
TOR berfungsi melindungi motor dari arus lebih akibat beban berlebihan. (Pembahasan lebih dalam terkait TOR di artikel berikut ini: Thermal Overload Relay (TOR): Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja)
5. Timer
Timer digunakan untuk mengatur durasi perpindahan dari mode star ke delta.
Cara Kerja Rangkaian Star Delta
1. Konsep Dasar
Motor induksi tiga fasa memiliki arus start tinggi, sehingga diperlukan metode starting seperti star–delta untuk menurunkannya.
2. Tahap Bintang (Star)
Terminal motor dihubungkan dalam konfigurasi bintang sehingga tegangan per kumparan lebih rendah dan arus awal menjadi kecil.
3. Tahap Delta
Setelah motor mencapai 80–90% kecepatan nominal, sambungan diubah ke delta agar motor bekerja dengan torsi dan daya penuh.
4. Pengendalian
Starter otomatis menggunakan kontaktor dan timer untuk mengatur perpindahan dari star ke delta tanpa benturan arus.
Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Star Delta
Kelebihan:
- Mengurangi lonjakan arus start hingga 1/3 dari arus DOL.
- Memperpanjang umur motor dan komponen kontrol.
- Meningkatkan keandalan dan keselamatan sistem listrik.
Kekurangan:
- Memerlukan komponen tambahan sehingga rangkaian lebih kompleks.
- Torsi saat starting rendah, sehingga tidak cocok untuk beban berat.
Maka dari itu, sebelum menggunakan rangkaian star delta, sesuaikan kebutuhan dengan kondisi instalasi listrik di lokasi.
Baca juga artikel rangkaian motor 3 phase lainnya:
1. Rangkaian Kontrol Motor Listrik Hidup Berurutan Otomatis.
2. Mengenal Rangkaian Forward Reverse Motor Listrik 3 Fasa.
3. Mengenal Rangkaian Direct On Line (DOL).
4. Kenapa Hubungan Star pada Motor 3 Phase Tidak Menyebabkan Short Circuit?.
.png)