Mengenal ElectroStatic Precipitator (ESP)

Perangkat elektrostatic precipitator (ESP) banyak dipakai di industri untuk menangani permasalahan limbah debu. Contohnya, di PLTU, pabrik gula, dan pabrik semen. Artikel ini akan menjelaskan mengenalkan kepada teman-teman apa itu ESP dan proses kerjanya. Yuk, disimak pembahasan berikut ini.


Apa itu Electrostatic Precipitator (ESP)?


Electrostatic precipitator (ESP) adalah perangkat yang digunakan sebagai alat penangkapan abu (Ash collection) di industri dengan tujuan untuk mengurangi pencamaran udara yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara. (1)


Pada dasarnya Electrostatic Precipitator (ESP) mempunyai 3 sistem utama yang bekerja, diantaranya yaitu: 


1. Proses ionisasi abu yang terkandung dalam gas buang, 

2. Proses pengabilan abu yang telah terionisasi 

3. dan yang terakhir proses rapping abu yang menempel pada collecting plate supaya jatuh ke area hopper. (2)


Berikut ini tahapan proses terjadinya medan elektrostatik pada ESP:


1. Pada electrocstatic precipitor ada dua jenis elektrode, yaitu discharge electrode (DE) berupa kawat baja yang diberi muatan negatif dan collecting electrode (CE) berupa plat pengumpul yang diberikan muatan positif. 

2. Discharge electrode ditempatkan antara plat collecting electrode (CE) atau pengumpul

3. Pada Discharge electrode inputkan arus searah (DC) dengan muatan negatif, dengan nilai tegangan diantara 55–75 KvDC. Sumber listrik yang pada mulanya 380V AC, dinaikkan pada trafo step up menjadi sekitar 55–75 KvDC dan disearahkan menjadi arus searah (DC) menggunakan rectifier, lalu hanya diambil potensial negatif saja.

4. Plat pengumpul dipasangkan grounding supaya memiliki muatan positif. 

5. Dengan demikian, pada saat discharge electrode diberi arus searah maka medan listrik akan terbentuk pada ruang yang berisi tirai-tirai elektroda tersebut dan partikel debu akan terhisap pada pelat tersebut. (3)


Sumber referensi:

1. Afrian, N., Firdaus, & Ervianto, E. (2015). Analisa Kinerja Electrostatic Precipitato (Esp) Berdasarkan Besarnya Tegangan DC Yang Digunakan Terhadap Perubahan Emisi Di Power Boiler Industri Pulp And Paper. Jom FTEKNIK, 2(2), 1-12.

2. Winarno. (2020). Analisis Kinerja Electrostatic Precipitator (ESP) Berdasarkan Pembagian Besarnya Arus Transformator di PT. PJB UBJOM PLTU Paiton. Jurnal EECCIS, 14(2), 45-57.

3. Sepfitrah, & Rizal, Y. (2015). Analisis Electrostatic Precipitator (Esp) Untuk Penurunan Emisi Gas Buang Pada Recovery Boiler. JURNAL APTEK, 7(1), 53-64.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url