Macam-Macam Komponen Elektronika dan Simbolnya
Selamat datang di dunia yang mempesona dari komponen elektronika! Dalam artikel ini, Kelasteknisi akan membawa Anda menjelajahi keberagaman menakjubkan dari berbagai komponen dasar yang membentuk semua perangkat elektronik yang kita gunakan setiap hari.
Dalam bidang elektronika, setiap perangkat terdiri dari berbagai komponen yang dirangkai sedemikian rupa agar dapat berfungsi dengan baik. Jika Anda pernah membuka televisi atau perangkat elektronik lainnya di rumah, Anda pasti melihat adanya rangkaian komponen yang tersusun pada papan PCB (Printed Circuit Board). Semua itu dihubungkan dengan cermat agar perangkat bisa berfungsi dengan optimal.
Mengenal Standar Simbol Elektronika
Simbol elektronika digunakan sebagai representasi visual untuk memudahkan pemahaman rangkaian dalam skema elektronik. Simbol-simbol ini telah distandardisasi oleh lembaga internasional, seperti ANSI (American National Standards Institute), IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers), dan IEC (International Electrotechnical Commission), sehingga seragam dan mudah dipahami di seluruh dunia. Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai macam-macam komponen elektronika yang umum dijumpai yaitu komponen elektronika pasif dan aktif.
Baca juga: Jenis-Jenis Sistem Pentanahan (Grounding) Berdasarkan Standar IEEE
Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen yang tidak memerlukan sumber daya eksternal untuk bekerja. Fungsinya adalah untuk mengatur arus dan tegangan dalam rangkaian, dengan contoh utama sebagai berikut:
1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambat aliran arus dalam suatu rangkaian. Besarnya hambatan diukur dalam satuan ohm (Ω) sesuai dengan prinsip hukum Ohm. Komponen ini berperan penting dalam mengendalikan aliran listrik pada berbagai perangkat elektronik.
Berdasarkan nilai resistansinya, resistor terbagi menjadi dua jenis, yaitu resistor tetap (fixed resistor) dan resistor variabel (variable resistor). Pemahaman mendalam tentang jenis dan sifat resistor sangat diperlukan untuk merancang sistem elektronik dengan akurasi tinggi. Resistor umumnya terbuat dari bahan seperti karbon atau keramik, dengan bentuk fisik berupa tabung. Ukuran tabung ini bervariasi tergantung pada kapasitas resistor (Semakin besar kapasitasnya, semakin besar pula diameter tabungnya).
Jenis-Jenis Resistor
Berikut adalah beberapa jenis resistor yang umum digunakan:
a. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Resistor ini memiliki nilai resistansi yang tidak dapat diubah secara manual. Beberapa contohnya antara lain resistor komposisi karbon, resistor film karbon, dan resistor film logam. Resistor tetap sering digunakan dalam rangkaian yang memerlukan nilai hambatan konstan, seperti pada resistor karbon yang biasa ditemukan dalam aplikasi dengan kebutuhan resistansi stabil.
b. Resistor Variabel (Variable Resistor)
Resistor jenis ini memungkinkan pengguna untuk mengubah nilai resistansinya secara manual. Contohnya adalah potensiometer, yang berguna untuk mengatur tegangan atau arus dalam rangkaian. Selain itu, terdapat juga rheostat dan trimpot yang termasuk dalam kategori resistor variabel.
c. Thermistor (Resistor Termal)
Thermistor adalah resistor yang sensitif terhadap perubahan suhu. Terdapat dua jenis utama, yaitu NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient). Pada NTC, resistansi menurun saat suhu naik, sedangkan pada PTC, resistansi meningkat seiring kenaikan suhu. Thermistor sering digunakan dalam sistem pengendalian suhu dan proteksi termal.
d. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah resistor yang resistansinya berubah berdasarkan intensitas cahaya. Saat terkena cahaya, resistansinya turun, sedangkan dalam gelap, resistansinya meningkat. Komponen ini banyak digunakan dalam aplikasi otomatis seperti lampu jalan yang menyala saat malam hari. Selain itu, LDR juga digunakan dalam fotometer dan alat pengukur intensitas cahaya.
2. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronik yang berfungsi menyimpan muatan listrik. Strukturnya terdiri dari dua lempeng konduktor yang dipisahkan oleh bahan dielektrik sebagai isolator. Kedua lempeng ini bermuatan listrik dengan jumlah sama tetapi jenis berlawanan (positif dan negatif), sehingga secara keseluruhan kapasitor bersifat netral.
Jenis-Jenis Kapasitor
Berikut beberapa jenis kapasitor yang umum digunakan:
a. Kapasitor Poliester
Bentuknya persegi seperti permen dengan warna merah, hijau, atau cokelat. Menggunakan bahan dielektrik poliester dan memiliki toleransi sekitar 5-10%. Kapasitor ini tidak memiliki polaritas.
b. Kapasitor Mika
Menggunakan mika sebagai bahan isolator dan sering digunakan dalam rangkaian frekuensi tinggi, seperti pada perangkat radio.
c. Kapasitor Elektrolit
Berbentuk tabung dan memiliki polaritas (positif dan negatif). Pemasangannya harus hati-hati karena kesalahan polaritas dapat menyebabkan ledakan. Semakin besar kapasitasnya, semakin besar pula risiko ledakannya.
d. Kapasitor Kertas
Terbuat dari gulungan lembaran timah atau perak dengan kertas sebagai dielektrik. Kapasitor ini juga dikenal sebagai padder.
c. Kapasitor Tantalum
Sering digunakan dalam perangkat elektronik seperti laptop dan smartphone karena memiliki rentang kapasitas yang luas dan toleransi yang baik.
d. Kapasitor Variabel
Nilai kapasitansinya dapat diubah sesuai kebutuhan. Terdiri dari dua jenis:
- Varko: Berbentuk kotak dengan kapasitas 100-500 pF, digunakan pada radio untuk mengatur frekuensi.
- Trimmer: Memiliki poros kecil yang diatur menggunakan obeng, cocok untuk penyesuaian presisi.
3. Induktor
Induktor adalah komponen pasif yang menyimpan energi dalam bentuk medan magnet ketika dialiri arus listrik. Komponen ini terdiri dari kawat yang dililitkan membentuk kumparan. Semakin besar arus yang mengalir, semakin kuat medan magnet yang dihasilkan.
Induktor bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, di mana perubahan arus listrik menghasilkan tegangan. Komponen ini biasanya terbuat dari tembaga yang dililitkan pada inti logam (disebut juga koil). Selain menghasilkan medan magnet, induktor juga berperan dalam penyimpanan muatan listrik.
4. Dioda
Dioda adalah komponen aktif yang hanya mengalirkan arus listrik ke satu arah (dari anoda ke katoda) dan menghambat arus dari arah sebaliknya. Berikut beberapa jenis dioda beserta fungsinya:
a. Dioda Biasa (Penyearah)
Terbuat dari silikon, berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).
b. Dioda Zener
Berfungsi sebagai pengaman rangkaian saat tegangan melebihi nilai tertentu (tegangan Zener).
c. LED (Light Emitting Diode)
Memancarkan cahaya monokromatik saat dialiri arus.
d. Dioda Foto
Sensitif terhadap cahaya, sering digunakan sebagai sensor.
e. SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Berfungsi sebagai pengendali dalam rangkaian elektronik.
f. Dioda Laser
Memancarkan cahaya laser, biasa disingkat LD.
g. Dioda Schottky
Beroperasi pada tegangan rendah.
h. Dioda Varaktor
Memiliki kapasitas yang berubah sesuai tegangan yang diberikan.
Komponen Aktif
Komponen aktif membutuhkan sumber daya untuk bekerja dan berperan dalam memproses serta memperkuat sinyal elektronik dalam rangkaian. Berikut adalah komponen aktif yang paling umum digunakan:
1. LED (Light Emitting Diode)
LED termasuk dalam kategori komponen aktif. Light Emitting Diode (LED) adalah komponen semikonduktor yang menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik. Bentuknya mirip dengan bohlam lampu namun berukuran lebih kecil. LED mampu memancarkan berbagai warna cahaya, seperti merah, hijau, kuning, dan biru. Selain itu, LED juga dapat menghasilkan sinar inframerah yang tidak terlihat oleh mata manusia.
Sinar inframerah dari LED sering digunakan pada perangkat seperti remote control dan sensor elektronik. Keunggulan LED dibandingkan lampu pijar adalah tidak menghasilkan panas berlebihan karena tidak menggunakan filamen.
Jenis-Jenis LED dan Fungsinya
LED kini banyak digunakan karena efisiensi energinya yang tinggi. Berikut beberapa jenis LED yang umum ditemui:
a. Super Flux LED
Jenis ini sering digunakan dalam bidang otomotif dan lampu sinyal karena ukurannya yang kecil dan tahan lama.
b. Bicolor LED
LED ini dapat memancarkan dua warna berbeda secara bergantian. Contoh penggunaannya meliputi lampu hias, indikator speedometer, dan mainan anak-anak.
c. Surface Mount Device (SMD) LED
LED ini berbentuk persegi panjang tanpa kabel dan biasa dipasang pada layar monitor, TV, dan proyektor portabel.
2. Transistor
Transistor merupakan komponen vital dalam elektronika yang berfungsi sebagai saklar dan penguat sinyal. Komponen semikonduktor ini mengatur aliran arus listrik antara dua titik dalam rangkaian dengan mengontrol pergerakan elektron.
Jenis-Jenis Transistor
a. Transistor Bipolar Junction (BJT)
BJT menggunakan dua junction PN dan terdiri dari dua tipe:
- NPN: Menggunakan arus kecil untuk mengontrol arus lebih besar dari kolektor ke emitor.
- PNP: Menggunakan arus kecil untuk mengatur aliran listrik dari emitor ke kolektor. BJT umumnya dipakai dalam penguat sinyal dan rangkaian saklar.
b. Transistor Efek Medan (FET)
FET mengendalikan arus melalui medan listrik dan terdiri dari beberapa jenis, seperti JFET dan MOSFET. FET banyak digunakan dalam sirkuit terpadu dan penguat sinyal.
c. Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT)
IGBT menggabungkan keunggulan BJT dan FET, cocok untuk aplikasi daya tinggi seperti inverter dan sistem kontrol motor.
3. IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit (IC), atau sering disebut chip, adalah komponen elektronik yang memadukan ribuan hingga jutaan transistor, resistor, dan kapasitor dalam satu kemasan kecil berbahan semikonduktor. IC berfungsi sebagai rangkaian elektronik lengkap yang memungkinkan perangkat modern menjadi lebih efisien dan kompak.
Revolusi teknologi tidak lepas dari peran IC, yang memungkinkan pengembangan komputer, smartphone, dan berbagai perangkat pintar lainnya. Dengan ukurannya yang mini namun berkinerja tinggi, IC menjadi tulang punggung dunia elektronik modern.
4. Switch
Saklar atau switch termasuk dalam kategori komponen pasif. Fungsi utama saklar adalah membuka atau menutup jalur aliran arus listrik dalam suatu rangkaian, tanpa memproses atau mengubah arus. Saklar hanya berperan sebagai pengontrol manual, sehingga tidak memerlukan sumber daya eksternal untuk bekerja.
Mengapa Memahami Komponen Elektronika Itu Penting?
Memahami fungsi dan cara kerja setiap komponen elektronika memberikan banyak manfaat, terutama bagi Anda yang ingin mengembangkan keterampilan di bidang listrik dan elektronika. Tidak hanya meningkatkan pemahaman teknis, namun juga membantu Anda memahami mekanisme perbaikan dan perawatan perangkat.
Dengan pemahaman mendalam mengenai komponen-komponen ini, Anda dapat lebih mudah mendiagnosis masalah atau bahkan merakit perangkat baru sesuai kebutuhan.
Simbol Elektronika dan Penerapannya di Kehidupan Sehari-Hari
Setiap simbol pada komponen elektronika memiliki arti yang signifikan dalam skema elektronik. Simbol-simbol ini tidak hanya mempermudah proses perancangan, namun juga memastikan pemahaman yang seragam antara para teknisi dan insinyur di seluruh dunia.
Misalnya, dengan memahami simbol resistor dan fungsinya dalam skema, Anda bisa segera mengenali bagian rangkaian mana yang berperan sebagai pengatur arus.
Jika kamu punya pertanyaan seputar artikel yang Kelasteknisi.com tulis atau butuh konsultasi terkait komponen elektronika, jangan ragu untuk menghubungi kami lewat Instagram atau Twitter/X, ya! Kami bakal dengan senang hati bantu jawab dan kasih solusi terbaik untuk kebutuhan untuk kebutukan komponen elektronikamu. Yuk, langsung aja kirim pertanyaanmu!
Sumber referensi
- https://www.wilsoncables.com/id/news/apa-itu-resistor
- https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/02/150000469/kapasitor-pengertian-prinsip-kerja-jenis-dan-fungsi
- https://pendidikan-elektro.ft.unesa.ac.id/post/dioda-diode-mengenal-jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya
- https://www.kmtech.id/post/induktor-prinsip-kerja-dan-aplikasi-dalam-rangkaian-listrik-1
- https://kumparan.com/berita-update/pengertian-light-emitting-diode-led-jenis-jenis-dan-fungsinya-21EQuDUm6yc
- https://ldte.stei.itb.ac.id/2022/04/06/pengertian-transistor-dan-jenis-jenis-transistor/
- https://pendidikan-elektro.ft.unesa.ac.id/post/ic-integrated-circuit-mengenal-jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya