Mengetahui Asal Usul Netral Pada Sistem Kelistrikan

Kelas Teknisi - Banyak yang bertanya, dari mana asal kabel netral? Apakah sudah ada sejak pembangkit listrik? Yuk kita cari tahu jawabannya dibawah di artikel ini. Baca sampai bawah ya!

Sebelum kita bahas dari mana kabel netral berasal, kita harus tau ciri-ciri kabel netral tersebut. Berikut ini ciri-cirinya:

  1. Saat kabel dites dengan tespen, maka tidak memiliki tegangan.
  2. Warna kabel netral menurut Panduan Umum Instalasi Listrik (PUIL), berwarna biru.

Dari Mana Kabel Netral Berasal?

Nah, apakah kabel netral ini sudah ada sejak pembangkit listrik dibangun, atau kabel netral sudah ada dari jaringan transmisi, distribusi primer atau umum disebut dengan jaringan listrik tegangan menengah? Jawabannya adalah tidak terdapat pada 3 jenis yang disebutkan tadi, namun netral justru berasal dari trafo step down (trafo distribusi)



Kok bisa trafo step down tersebut menghasilkan netral? Yuk perhatikan gambar trafo dibawah ini.


Berdasarkan gambar trafo step down diatas, terlihat pada sisi distribusi primer 20 kV terdapat 3 terminal yaitu R, S, dan T, sedangkan disisi distribusi sekunder 380/220 V terdapat 4 terminal yaitu R, S, T dan N (Netral).


Terlihat pada gambar diatas, menunjukkan bahwa pada trafo distribusi primer menggunakan rangkaian delta, sendangkan disisi trafo distribusi sekunder menggunakan rangkaian star yang memiliki kabel netral.

Perbandingan Delta (Δ) vs. Star (Y)

Sistem Delta (Δ)

  • Tidak Memiliki Titik Netral: Ciri khas dari sistem Delta adalah tidak adanya titik netral yang terisolasi. Ketiga ujung lilitan dihubungkan satu sama lain, membentuk sebuah loop tertutup seperti segitiga.
  • Digunakan di Jaringan Tegangan Tinggi: Sistem ini umumnya digunakan pada sisi transmisi tegangan tinggi (misalnya, 20 kV) karena efisiensi dan kemampuannya menangani beban seimbang. Sistem Delta juga tidak memerlukan kabel netral, yang dapat menghemat biaya material.
  • Cocok untuk Beban Seimbang: Sistem Delta paling efektif untuk menyuplai beban motor listrik tiga fasa atau beban lain yang seimbang di ketiga fasanya. Tegangan yang tersedia hanyalah tegangan fasa-fasa.


Sistem Star (Y)

  • Memiliki Titik Netral (N): Pada sistem Star, salah satu ujung dari setiap lilitan dihubungkan ke satu titik pusat, yang disebut titik netral. Titik netral ini kemudian disambungkan ke bumi (grounded).
  • Digunakan di Sisi Distribusi: Sistem Star sering digunakan di sisi distribusi (misalnya, 380/220 V) untuk menyediakan dua jenis tegangan:
    • Tegangan fasa-fasa (Line-to-Line): Yaitu tegangan antara dua fasa, misalnya R dan S (biasanya 380 V).
    • Tegangan fasa-netral (Line-to-Neutral): Yaitu tegangan antara salah satu fasa dan titik netral (biasanya 220 V). Tegangan ini yang digunakan untuk instalasi listrik rumah tangga

  • Lebih Aman untuk Instalasi Rumah: Adanya kabel netral membuat sistem ini lebih aman untuk instalasi rumah, karena netral berfungsi sebagai jalur balik arus yang menjaga tegangan tetap stabil dan mencegah kerusakan peralatan elektronik.

Mengapa Hubungan Star Menghasilkan Netral?

Pada hubungan star, setiap ujung kumparan yang saling terhubung disatu titik, maka titik sambungan ini akan menghasilkan titik netral. Yang mengartikan bahwa kabel netral bersumber dari proses penurunan tegangan dari 20 kV menjadi 380/220 V pada trafo distribusi, melalui konfigurasi lilitan star.

Demikian penjabaran dari Kelasteknisi.com tentang asal kabel netral. Semoga dari artikel ini membuat teman-teman untuk mengetahui asal mula sumber netral dan menjadi mengerti dari mana titik netral berasal. Apabila teman-teman ada pertanyaan, bisa ditaro dikolom komentar ya.

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url