Fungsi dan Cara Kerja Fuse Holder pada Instalasi PLTS

Daftar Isi

Kelas Teknisi | kali ini kita akan membahas sebuah komponen penting dalam sistem kelistrikan, terutama pada instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Banyak teman-teman yang mungkin belum familiar dengan alat ini, padahal perannya sangat krusial dalam sistem proteksi.

Fuse Holder
Fuse Holder (Sumber: Monotaro.id)

Komponen yang dimaksud adalah Fuse atau sekring, yang dipasang pada fuse holder khusus. Meski bentuknya sederhana, fuse merupakan salah satu perangkat pengaman paling sensitif dalam instalasi listrik, bahkan lebih responsif dibandingkan MCB.

Apa Itu Fuse dan Fuse Holder?

Fuse adalah komponen pengaman yang berfungsi memutus aliran listrik ketika terjadi beban lebih (overload) atau hubungan singkat (short circuit). Di dalam fuse terdapat kawat kecil yang akan mencair atau putus jika arus yang mengalir melebihi batas aman.

Fuse ditempatkan dalam wadah khusus bernama fuse holder, sehingga mudah dilepas dan diganti ketika sudah putus. Bentuknya praktis sehingga cukup ditarik keluar dan komponen fuse di dalamnya bisa diganti dengan yang baru.

Kelebihan Fuse Dibandingkan MCB

  • Lebih sensitif dibanding MCB — fuse akan langsung putus ketika terjadi lonjakan arus.
  • Proteksi cepat dan presisi — sangat penting pada instalasi DC seperti PLTS.
  • Mudah diganti dan terjangkau — cukup membeli fuse baru sesuai rating ampere.

Rating fuse tersedia dalam berbagai ukuran ampere, sama seperti MCB. Penentuan amperenya pun menggunakan prinsip perhitungan yang sama.

Kenapa Fuse Wajib Ada pada Sistem PLTS?

Pada instalasi PLTS, penggunaan fuse merupakan komponen wajib. Arus DC dari panel surya memiliki karakteristik yang dapat menghasilkan panas sangat tinggi jika terjadi hubung singkat.

Fuse berfungsi sebagai proteksi utama sebelum MCB DC bekerja. Dengan respons cepat, fuse mampu melindungi panel surya, solar charge controller (SCC), hingga baterai dari kerusakan serius.

Contoh Pemasangan Fuse pada Sistem PLTS

Skema Rangkaian Fuse Holder pada PLTS
Skema Rangkaian Fuse Holder pada PLTS

Pemasangan fuse pada sistem PLTS mengikuti urutan instalasi berikut:

1. Setelah Panel Surya

Fuse dipasang setelah keluaran panel surya dan selalu berpasangan karena jalur DC memiliki polaritas positif (+) dan negatif (-).

2. Masuk ke Fuse Holder

Kabel plus dan minus dari panel surya masuk ke sepasang fuse holder. Setiap jalur dilindungi oleh satu fuse.

3. Dilanjutkan ke MCB DC

Setelah fuse, keluaran fuse holder masuk ke MCB DC sebagai proteksi lanjutan dan pemutus manual.

4. Masuk ke Solar Charge Controller (SCC)

Setelah MCB DC, barulah arus diteruskan ke SCC untuk proses pengisian baterai.

Skema sederhana:
Panel Surya → Fuse Holder → MCB DC → SCC

Kesimpulan

Fuse dan fuse holder adalah komponen kecil namun sangat penting dalam instalasi PLTS. Dengan sifat yang sangat sensitif terhadap lonjakan arus, fuse mampu memberikan perlindungan maksimal dari risiko overload maupun short circuit.

Dengan pemasangan yang benar dan pemilihan ampere yang sesuai, sistem PLTS Anda akan jauh lebih aman dan tahan lama.

Randra Agustio Efryansah
Randra Agustio Efryansah Lulusan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, jurusan Teknik Elektro. Penulis artikel di bidang Instalasi Tenaga Listrik, Elektronika, dan Energi Terbarukan.

Posting Komentar