Kode MCB Listrik: Arti, Perbedaan, dan Fungsi Tiap Jenis Kurva Tripping

Daftar Isi

Kelas Teknisi | MCB atau Miniature Circuit Breaker merupakan komponen penting dalam sistem instalasi listrik. Alat ini berfungsi untuk memutus arus listrik secara otomatis saat terjadi overload (beban berlebih) atau short circuit (hubung singkat). Namun, tahukah kamu bahwa MCB memiliki berbagai jenis kode seperti B, C, D, K, Z, bahkan CL? Setiap kode ini menunjukkan karakteristik dan sensitivitas MCB terhadap arus lebih atau lonjakan arus tertentu.

Arti Kode pada MCB

Kode huruf pada MCB mengacu pada kurva tripping atau karakteristik pemutusan arus. Perbedaan tiap tipe MCB ditentukan oleh berapa kali arus nominal yang menyebabkan MCB trip dan seberapa cepat waktu pemutusannya.

1. Tipe B

MCB Tipe B

MCB tipe B akan trip saat arus mencapai 3–5 kali arus nominalnya. Contohnya, MCB B6 akan trip pada arus antara 18–30 ampere. Tipe ini cocok untuk beban resistif seperti lampu pijar, pemanas air, atau beban rumah tangga umum.

2. Tipe C

MCB Tipe C

MCB tipe C akan trip pada arus 5–10 kali arus nominal. Misalnya, MCB C6 akan trip antara 30–60 ampere. Jenis ini paling umum digunakan untuk beban induktif seperti pompa air, mesin cuci, dan motor listrik kecil.

3. Tipe D

MCB Tipe D

MCB tipe D akan trip saat arus mencapai 10–20 kali arus nominal. Contoh, MCB D6 akan trip antara 60–120 ampere. Biasanya dipakai untuk peralatan dengan lonjakan arus tinggi seperti motor besar, trafo, dan mesin industri.

4. Tipe K

MCB Tipe K

Tipe K memiliki sensitivitas di antara tipe C dan D. MCB K6 akan trip jika arusnya mencapai 8–12 kali arus nominal (48–72 ampere). Umumnya digunakan untuk motor yang memiliki arus awal sedang, seperti kompresor kecil atau mesin bor industri.

5. Tipe Z

MCB Tipe Z

Tipe Z merupakan MCB paling sensitif. MCB Z6 akan trip jika arus hanya naik 2–3 kali arus nominal (12–18 ampere). Tipe ini ideal untuk perangkat elektronik sensitif seperti sistem kontrol, PLC, atau alat ukur presisi.

6. Tipe CL

MCB tipe CL umumnya digunakan oleh PLN untuk pelindung pada KWh meter. Karakteristiknya mirip tipe C, tetapi dengan kurva tripping sekitar 4–6 kali arus nominal (24–36 ampere untuk MCB CL6).

Kurva Tripping dan Waktu Pemutusan MCB

Kurva Trip MCB
Kurva Trip MCB

Setiap MCB memiliki dua karakteristik utama dalam kurva tripping-nya:

  • Thermal Tripping – bekerja menggunakan elemen bimetal yang melengkung akibat panas. Berfungsi melindungi dari beban lebih dalam waktu lama.
  • Magnetic Tripping – menggunakan kumparan elektromagnetik yang bereaksi cepat terhadap lonjakan arus tinggi seperti short circuit.

Kurva tripping menggambarkan hubungan antara besarnya arus (dalam kelipatan arus nominal) dan waktu yang dibutuhkan MCB untuk memutus arus.

Contoh Waktu Tripping MCB Tipe C6

  • Arus 30A (5× nominal): trip dalam ±1 detik
  • Arus 42A (7× nominal): trip dalam ±0,5 detik
  • Arus 60A (10× nominal): trip dalam ±0,2 detik
  • Arus 9A (1,5× nominal): trip dalam ±500 detik
  • Arus nominal 6A: dapat bertahan hingga ±10.000 detik (sekitar 2,7 jam)

Dari sini terlihat bahwa semakin besar arus yang lewat, semakin cepat MCB akan trip. Namun untuk arus mendekati nominal, waktu trip akan lebih lama karena sistem thermal bekerja secara perlahan.

Perbandingan Sensitivitas MCB

Jika dibandingkan berdasarkan sensitivitasnya terhadap arus lebih, urutannya adalah sebagai berikut:

  1. Tipe Z – paling sensitif
  2. Tipe B
  3. Tipe C
  4. Tipe K
  5. Tipe D – paling lambat merespons lonjakan

Pemilihan MCB Berdasarkan Jenis Beban

Tipe MCB Range Arus Trip Jenis Beban yang Cocok
B3–5 × InBeban resistif (lampu, pemanas, rumah tangga)
C5–10 × InBeban induktif sedang (motor kecil, pompa, kulkas)
D10–20 × InBeban induktif berat (motor besar, mesin industri)
K8–12 × InBeban motor sedang (kompresor, mesin bor)
Z2–3 × InPerangkat elektronik sensitif (PLC, kontrol, alat ukur)
CL4–6 × InKhusus pelindung meteran PLN

Kesimpulan

MCB tidak hanya berbeda pada besaran ampere, tetapi juga pada karakteristik kecepatan tripping-nya. Pemilihan tipe MCB yang tepat harus disesuaikan dengan karakteristik beban agar proteksi maksimal tercapai. Tipe C umumnya digunakan untuk instalasi rumah tangga, sedangkan tipe D dan K cocok untuk industri dengan motor besar.

Jadi, sebelum membeli MCB, pastikan kamu memahami arti kode dan kurva tripping-nya agar sistem listrik tetap aman dan efisien.

Randra Agustio Efryansah
Randra Agustio Efryansah Lulusan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, jurusan Teknik Elektro. Penulis artikel di bidang Instalasi Tenaga Listrik, Elektronika, dan Energi Terbarukan.

Posting Komentar