Mengenal Kontaktor Magnet: Fungsi, Simbol, Cara Kerja, Komponennya
Kontaktor magnet atau dalam bahasa Inggrisnya disebut magnetic contactor adalah perangkat elektromekanis yang berguna untuk mengontrol aliran listrik pada perangkat-perangkat listrik seperti motor listrik, kapasitor bank, dll.

Kontaktor magnetik merupakan saklar berbasis magnet. Yang mana, perangkat ini bekerja ketika timbul gaya magnet. Magnet berfungsi untuk menghubung dan memutus kontak.
Kontak yang dimiliki oleh kontaktor magnet terdiri dari dua jenis, yaitu kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama berfungsi untuk menghubungkan dan memutus aliran listrik pada perangkat listrik, sedangkan kontak bantu berfungsi untuk mengontrol kontak utama.
Baca juga: Mengenal Panel Kontrol Listrik, Fungsi, dan Jenisnya

Fungsi Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet adalah komponen elektromekanis yang digunakan untuk mengontrol aliran listrik dalam rangkaian daya, terutama pada motor listrik, pemanas, lampu, dan peralatan listrik lainnya. Berikut adalah fungsi utamanya:
1. Menghubungkan dan Memutuskan Rangkaian Listrik
Kontaktor magnet berfungsi seperti saklar ON/OFF, tetapi dikendalikan secara elektromagnetik tanpa perlu disentuh langsung. Di dalamnya terdapat koil (gulungan kawat) yang menghasilkan medan magnet ketika dialiri listrik. Medan magnet ini menarik kontak logam di dalam kontaktor, sehingga rangkaian listrik terhubung (ON).
Ketika daya pada koil dimatikan, medan magnet hilang dan pegas melepas kontak, memutus aliran listrik (OFF). Keunggulan utama kontaktor adalah kemampuannya dikendalikan dari jarak jauh menggunakan sinyal listrik kecil, sehingga cocok untuk mengoperasikan peralatan berdaya besar seperti motor atau pemanas tanpa harus memutus arus tinggi secara manual.
2. Pengendalian Motor Listrik
Kontaktor sangat umum digunakan untuk mengendalikan motor listrik, baik motor 1-fasa (untuk peralatan rumah tangga) maupun 3-fasa (untuk industri). Untuk menghidupkan atau mematikan motor, kontaktor bekerja sebagai saklar utama yang mengalirkan arus besar ke motor.
Selain itu, dua kontaktor dapat dirangkai bersama untuk mengontrol arah putaran motor (forward/reverse) dengan membalik urutan fasa. Sistem ini sering dipakai di conveyor, pompa, atau mesin yang membutuhkan perubahan arah putaran. Dengan kontaktor, motor dapat dioperasikan secara aman tanpa membebani saklar manual.
3. Pengamanan (Proteksi)
Beberapa kontaktor dilengkapi dengan Thermal Overload Relay (TOR) yang berfungsi sebagai pengaman. Jika motor menarik arus berlebihan (karena beban berat atau gangguan), TOR akan mendeteksi panas yang berlebih dan memutus arus secara otomatis sebelum motor rusak.
Tanpa proteksi ini, motor bisa terbakar atau mengalami kerusakan mekanis. Beberapa kontaktor modern juga memiliki proteksi terhadap tegangan rendah (undervoltage), sehingga motor tidak menyala tiba-tiba saat listrik kembali normal setelah padam.
Cara Kerja Kontaktor Magnet

Kontaktor bekerja dengan memanfaatkan sistem kerja elektromagnet yang ditimbulkan pada coil. Dimana coil yang berasal dari lilitan konduktor, pada saat diinjeksi arus listrik, maka akan menciptakan medan magnet.
Medan magnet yang timbul inilah yang akan menggerakkan kontak utama sehingga terhubung dengan kontak tetap. Pada saat arus listrik yang disuplai ke coil diputus, maka medan magnet akan hilang. Ini terjadi karena di dalam coil dilengkapi dengan spring dan secara otomatis kontak akan terbuka kembali.
Komponen Kontaktor Magnet

Kontaktor magnet memiliki komponen atau bagian-bagian yang terdapat didalamnya, masing-masing bagian kontaktor memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri.
1. Kontak utama: terdiri dari 3 buah kontak NO (Normally Open) yang diberi tanda nomor dengan angka 1-2, 3-4, 5-6. Konstruksi kontak utama umumnya lebih besar dan tebal, sehingga mampu menampung arus listrik yang relatif besar (arus beban).
2. Kontak bantu (Auxiliary contact): memiliki konstruksi yang lebih kecil dan tipis, sehingga hanya mampu mengaliri arus listrik yang relatif kecil. Kontak bantu kontaktor magnet terdiri dari kontak Normally Close (NC) dan Kontak Normally Open (NO).
3. Coil Kontaktor: bagian ini berbentuk kumparan dan bersifat elektromagnetis. Jika coil pada kontaktor dialiri listrik, maka coil akan menghasilkan magnet dan membuat mengubah kontak pada kontaktor dari kondisi normally close menjadi normally open atau sebaliknya.
Baca juga: Perbedaan Normally Close (NC) dan Normally Open (NO).
Jika kamu punya pertanyaan seputar artikel yang kelasteknisi.com tulis atau butuh rekomendasi terkait kelistrikan gedung, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui Instagram atau X, ya! Kami akan dengan senang hati membantu menjawab dan memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan listrikmu.