Kontaktor Magnetik: Fungsi, Prinsip Kerja, Simbol, dan Bagian-Bagiannya
![]() |
Gambar Kontaor Magnetik |
Kelas Teknisi | Kontaktor magnetik merupakan perangkat yang difungsikan untuk penghubung atau pemutus kontak dengan kapasitas arus yang besar dengan menggunakan kekuatan seminimal mungkin. Didalam sebuah kontaktor terdapat sebuah belitan yang bekerja saat dialiri arus listrik maka akan timbul medan magnet di inti besinya, sehingga membuat kontaknya tertarik yang disebabkan oleh medan magnet yang timbul.
Kontak bantu Normally Open (NO) akan menutup dan kontak Normally Close (NC) akan membuka. Kontak yang terdapat pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian tenaga seperti line phase R, S, dan T, sedangkan kontak bantu digunakan untuk rangkaian kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontakor adalah perangkat listrik yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutur arus listrik dan memiliki kontak utama dan kontak bantu.
![]() |
Gambar Komponen-Komponen Kontaktor Magnetik |
![]() |
Gambar Simbol Kontaktor Magnet |
Baca Juga: Perbedaan Normally Close (NC) dan Normally Open (NO).
Prinsip Kerja Kontaktor Magnetik
Kontaktor magnetik bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik yang mana saat kumparan (coil) kontaktor dialiri arus listrik, maka medan magnet akan terbentuk sehingga menarik kontak bergerak untuk menutup kontak yang semula normally open menjadi normally close, sehingga menghubungkan rangkaian daya dan mengalirkan arus ke beban
Kontaktor magnetik pada prinsip pengoperasian pada motor induks tiga phase berdasarkan hukum Faraday "Tegangan induksi didapatkan oleh adanya perubahan induksi magnet pada belitan), dengan bunyi rumus berikut ini:
ℇ = B x 1 x v
Keterangan:
ℇ = Tegangan induksi (V)
B = Medan Magnet (T)
1 = Panjang konduktor (m)
v = Kecepatan medan magnet menginduksi konduktor (m/s)
Kontaktor magnetik adalah saklar dengan bagian intinya pada prinsip relay magnet adalah magnet elektronik yang berupa beberapa batang penggerak yang digunakan sebagai kontak dengan kumparan magnet
Bagian-Bagian Kontaktor Magnetik
Untuk memahami sepenuhnya, mari kita "bedah" bagian-bagian penting yang menyusun sebuah kontaktor magnet dan fungsinya masing-masing.
- Koil (Coil): Ini adalah jantung dari kontaktor. Berbentuk gulungan kawat email yang akan menghasilkan medan magnet saat dialiri tegangan. Koil memiliki spesifikasi tegangan yang berbeda-beda (misalnya 24V DC, 220V AC, 380V AC) dan harus dipilih sesuai dengan tegangan kontrol yang digunakan dalam rangkaian.
- Kontak Utama (Main Contact): Terdiri dari 3 pasang kontak NO (atau lebih, tergantung tipe) yang ditandai dengan angka 1-2 (L1-T1), 3-4 (L2-T2), dan 5-6 (L3-T3). Kontak ini dibuat dari material yang lebih tebal dan kuat karena bertugas mengalirkan arus listrik utama yang besar langsung ke beban seperti motor 3 phase.
- Kontak Bantu (Auxiliary Contact): Kontak ini berukuran lebih kecil karena hanya dirancang untuk mengalirkan arus kecil pada rangkaian kontrol. Fungsinya sangat vital untuk logika kontrol, seperti rangkaian pengunci (self-holding circuit), lampu indikator, atau sinyal interlock ke kontaktor lain. Kontak bantu terdiri dari jenis NO (Normally Open, ditandai 13-14, 43-44, dst.) dan NC (Normally Close, ditandai 21-22, 31-32, dst.).
- Inti Besi (Iron Core): Terdiri dari inti besi diam dan inti besi bergerak. Komponen ini berfungsi untuk memusatkan dan memperkuat medan magnet yang dihasilkan oleh koil, sehingga gaya tariknya cukup kuat untuk menggerakkan kontak-kontak.
- Pegas (Spring): Berfungsi sebagai gaya pemulih. Ketika koil kehilangan energi, pegas inilah yang bertugas melepaskan kontak dan mengembalikannya ke posisi awal dengan cepat dan tegas, memastikan pemutusan arus terjadi secara sempurna.
Keunggulan Kontaktor Magnetik Untuk Pengangaman Motor Induksi 3 Phasa
1. Pemutus dan Penghubung Listrik Secara Otomatis
Kontaktor bisa memutus dan menyambungkan arus listrik ke motor induksi secara otomatis. Kemampuan ini berguna dalam kondisi-kondisi seperti overload atau gangguan lainnya yang dapat menyebabkan motor mengalami kerusakan akibat gangguan kelistrikan yang tidak normal.
2. Meningkatkan Keamanan Motor
Kontaktor memproteksi motor dari berbagai gangguan kelistrikan, menggunakan relay proteksi overcurrent yang diintegrasi dengan kontaktor magnetik, kontaktor akan memutus ketika terjadi penyuplaian arus lebih sehingga mencegah keruskan motor induksi.
Tegangan kurang (Undervoltage) dan Tegangan lebih (Overvoltage): beberapa sistem kontaktor magnetik dilengkapi dengan sistem proteksi tegangan guna memastikan motor dapat beropersi dalam ratting tegangan yang aman. Selanjutnya kesalahan phase yang jika terjadi salah satu phase hilang, kontaktor dapat memutus rangkaian sehingga mencegah motor berjalan dengan kondisi tidak normal.
3. Kontrol Jarak Jauh
Kontaktor dapat memungkinkan kontrol motor dari jarak jauh, baik secara manual ataupun otomatis dengan integrasi sitem pengendali seperti Programmable Logic Controller (PLC). Ini sangat beguna dalam sistem industri yang banyak mengoperasikan penggunaan motor yang memerlukan kontrol terpusat.
4. Keandaalan dan Durabilitas
Kontaktor pada umumnya memiliki masa pakai yang lama dan dapat diandalakan dengan banyak kondisi lingkungan. Komponen yang terdapat dalam kontaktor magnetik dirancang untuk menahan arus yang tinggi dalam waktu singkat serta bekerja dalam rentang suhu yang tinggi.
5. Efisiensi Energi
Dengan menyambung dan memutuskan arus listrik secara efisien dan sesuai kebutuhan, kontaktor magnetik dapat membantu mengurangi pemborosan energi seperti dengan pengoperasian motor yang terkontrol dan sesuai kebutuhan operasionalnya.
Posting Komentar