Material Yang Digunakan Untuk Penangkal Petir Rumah
![]() |
Foto Pemasangan Grounding Rod pada suatu Rumah |
Kelas Teknisi | Jenis penangkal petir tombak yang diaplikasikan untuk bangunan rumah bervariasi modelnya mulai dari bentuk hingga bahannya. Penangkal petir rumah menggunakan instalasi anti petir berjenis konvensional yang dimana terdapat penangkal petir tombak lebih dari satu pada atap bangunan rumah. Selain diperuntukkan untuk rumah, penangkal petir konvensional bisa diaplikasikan untuk bangunan rumah toko ( Ruko ) dan bangunan usaha skala mikro yang tidak membutuhkan tingkat proteksi keamanan yang terlalu luas.
Berikut berbagai bentuk penangkal petir untuk rumah yang sering digunakan :
Splitzen Alluminium Alloy Lapisan Tembaga
Berbahan dasar Alluminium ( AI ) dan disepuh dengan tembaga ( Cu ). Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat – sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. Telah dilapisi tembaga sehingga penangkal petir ini memiliki lifetime yang panjang
Splitzen Kuningan Alloy Lapisan Tembaga
Berbahan dasar Kuningan ( CuZn ) dan disepuh dengan tembaga ( Cu ). Kuningan merupakan hasil campuran logam tembaga dan logam seng dengan kadar tembaga sekitar 60-96% dan sisanya adalah seng. Ketahanan korosinya juga sangat baik dan hantaran listrik juga sangat baik serta sudah dilapisi oleh logam berjenis tembaga.
Splitzen Tembaga
Berbahan dasar tembaga ( Cu ) yang dibentuk menyerupai splitzen yang sudah umum dipasaran. Bahan tembaga merupakan jenis logam yang direkomendasikan sebagai penghantar listrik dan memiliki sifat tahan korosi.
Splitzen Full Tembaga
Memiliki desain yang berbeda dari peredaran splitzen yang berada dipasaran. Berbahan dasar tembaga utuh ( Cu ) dan sangat stabil sebagai penghantar listrik dan tahan korosi.
Semua penangkal petir yang diproduksi dengan berbagai macam bahan logam sudah sangat direkomendasikan sebagai ujung tombak penangkal petir konvensional. Bahan yang digunakan juga sudah memenuhi syarat logam yang dapat menerima arus sambaran petir, sehingga sudah sangat baik untuk diaplikasikan dibangunan rumah anda.
Yang membedakan ialah hanya perbedaan harga saja dengan material yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan penangkal petir splitzen.
Jenis Tiang Penyangga
Tiang penyangga penangkal petir konvensional harus mengikuti ukuran diameter dari splitzen yang digunakan. Bisa menggunakan tiang ukuran ¾ atau 1” dan ketinggian minimal tiang adalah 1 meter agar dapat mencapai level proteksi 5 meter ( jari – jari 10 meter ).
Penggunaan material tiang penyangga harus memiliki tekstur yang kuat dan tahan karat agar tiang memiliki lifetime yang panjang. Penggunaan tiang berbahan galvanis merupakan material terbaik agar tiang dapat berdiri tegak, tidak bengkok dan anti korosi walaupun terkena panas dan guyuran hujan selama bertahun – tahun.
Untuk mengatasi induksi petir ujung tiang penyangga harus diberi connector sebagai pemutus aliran petir dan didalam tiang penyangga juga harus diberi conduit agar sambaran petir tidak merambat kemana – mana.
Jenis Kabel Penghantar
Penggunaan kabel BC ( Bare Copper ) merupakan solusi hemat instalasi yang diterapkan untuk bangunan rumah. Untuk menghindari induksi rambatan petir pemberiaan conduit merupakan solusi terbaik pada setiap jalur kabel penghantar dari ujung tombak menuju sistem grounding.
Sistem Grounding
Material yang digunakan untuk menetralkan sambaran petir bisa menggunakan stik berbahan tembaga atau pipa berbahan galvanis. 2 bahan ini sangat kuat saat proses penancapan kedalam tanah dan tahan korosi. Untuk menghemat anggaran pemasangan penangkal petir pada bangunan rumah, bisa menggunakan stik lapisan tembaga ( ground rod ) atau pipa galvanis.
Semoga bermanfaat!
Baca juga artikel lainnya:
- Mengetahui Perbedaan Grounding dan Earthing
- Parameter Penting untuk Menilai Kualitas Grounding
- Mengenal Lightning Arrester dalam Sistem Tenaga Listrik