Perbedaan Tower Listrik SUTT, SUTET, dan SUTAS
![]() |
| Gambar Sistem Penyaluran Tenaga Listrik di Indonesia |
Kelasteknisi.com | Pernahkah Anda memperhatikan bentuk tiang atau tower listrik di sekitar kita yang berbeda-beda? Perbedaan tersebut bukan hanya dari desain, tetapi juga dari fungsi dan tingkat tegangannya. Setiap bentuk tower listrik memiliki tujuan tertentu dalam sistem transmisi tenaga listrik yang sangat penting bagi kehidupan modern.
Struktur Umum Instalasi Tenaga Listrik
Sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa tahap utama mulai dari pembangkit, trafo step up, jaringan transmisi, trafo step down, hingga distribusi listrik ke rumah-rumah. Proses ini memungkinkan energi listrik dialirkan dari sumber ke konsumen dengan efisiensi tinggi.
Secara umum, instalasi listrik dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan besar tegangannya:
- Tegangan Tinggi: Di atas 35 kV
- Tegangan Menengah: Di bawah 35 kV
- Tegangan Rendah: Di bawah 1000 volt
Dari Pembangkit Hingga Sampai ke Rumah
Listrik dihasilkan dari berbagai jenis pembangkit seperti PLTU (tenaga uap), PLTA (tenaga air), PLTD (tenaga diesel), dan lainnya. Tegangan yang dihasilkan berkisar antara 6 kV hingga 24 kV, lalu dinaikkan menggunakan trafo step up hingga 70 kV–500 kV agar bisa ditransmisikan jarak jauh dengan efisiensi tinggi.
Setelah itu, di gardu induk tegangan diturunkan kembali menggunakan trafo step down menjadi sekitar 20 kV untuk jaringan menengah, kemudian diturunkan lagi menggunakan trafo distribusi menjadi 380 volt (3 fase) atau 220 volt (1 fase) untuk kebutuhan rumah tangga.
Jenis Tower Listrik Berdasarkan Tegangan
Dalam sistem transmisi tenaga listrik, terdapat tiga jenis utama tower listrik, yaitu SUTT, SUTET, dan SUTAS. Masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda tergantung pada level tegangannya.
1. SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi)
![]() |
| Gambar SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) |
SUTT merupakan tower listrik dengan tegangan tinggi, biasanya berkisar antara 70 kV hingga 150 kV. Struktur tower SUTT terdiri dari empat kabel konduktor: tiga fasa (L1, L2, L3) dan satu kabel ground di bagian paling atas.
Komponen penting dalam tower SUTT meliputi:
- Isolator: Memisahkan bagian bertegangan dari struktur logam tower. Jumlah piringan isolator berbanding lurus dengan tegangannya — setiap piringan menahan sekitar 15 kV. Misalnya, untuk 150 kV diperlukan sekitar 10 piring isolator.
- Spacer dan Damper: Berfungsi sebagai peredam getaran dan menjaga jarak antar konduktor agar tidak saling bersentuhan.
- Bola Pengaman (Aviation Marker): Bola oranye yang dipasang di kabel atas sebagai penanda bagi jalur penerbangan.
![]() |
| Gambar Bola Pengaman |
2. SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)
![]() |
| Gambar SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) |
SUTET digunakan untuk tegangan di atas 250 kV hingga 500 kV. Tower jenis ini berukuran lebih besar, jarak antar tower lebih jauh, serta memiliki jumlah isolator lebih banyak dibanding SUTT. Struktur dan komponennya serupa, namun dimensinya lebih besar karena beban tegangan yang jauh lebih tinggi.
Di Indonesia, SUTET banyak digunakan di Pulau Jawa untuk pembangkit listrik berkapasitas besar di atas 500 MW. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi drop voltage dan meningkatkan efisiensi transmisi listrik jarak jauh.
3. SUTAS (Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah)
![]() |
| Gambar SUTAS |
SUTAS merupakan sistem transmisi arus searah (DC) dengan tegangan 250 kV hingga 500 kV. Teknologi ini banyak digunakan di negara maju karena mampu mentransmisikan energi jarak sangat jauh dengan kehilangan daya yang minim. Namun, hingga saat ini, tower SUTAS belum digunakan di Indonesia dan masih dalam tahap pengembangan teknologi.
Perkembangan Transmisi Listrik di Indonesia
Di Indonesia, transmisi 70 kV dan 150 kV masih mendominasi, terutama di Pulau Jawa. Transmisi 275 kV dikembangkan di Sumatera, sedangkan 500 kV digunakan untuk sistem utama di Jawa dengan kapasitas pembangkit di atas 500 MW. Transmisi tegangan tinggi biasanya efektif untuk jarak 100–500 kilometer agar efisiensi tetap terjaga.
Tower Tegangan Menengah dan Rendah
Selain tower SUTT dan SUTET, ada juga tiang listrik tegangan menengah sekitar 20 kV yang sering terlihat di sepanjang jalan, serta tiang tegangan rendah 220/380 volt yang langsung tersambung ke rumah-rumah pelanggan.
Kesimpulan
Setiap tower listrik memiliki fungsi spesifik sesuai dengan level tegangannya. SUTT untuk transmisi tegangan tinggi, SUTET untuk tegangan ekstra tinggi, dan SUTAS untuk arus searah bertegangan sangat tinggi. Semua sistem ini menjadi bagian penting dalam menyalurkan energi dari pembangkit hingga sampai ke rumah kita dengan efisien.
Semoga bermanfaat!





Posting Komentar